Suara.com - Akibat Pandemi Covid-19, Keluarga Kerajaan Inggris Alami Krisis Keuangan
Pandemi virus Corona atau Covid-19 juga berdampak pada Keluarga Kerajaan Inggris.
Seperti dilansir dari The Independent, Rabu (27/5/2020) penghasilan keluarga kerajaan Inggris diprediksi juga akan terkena dampak dari krisis virus corona.
Dampak pandemi ini dirasakan di seluruh rumah tangga kerajaan karena banyak atraksi yang dimiliki oleh keluarga tersebut terpaksa ditutup untuk umum selama lockdown.
Baca Juga: Sweet, Ayah Ini Tulis Review Restoran Paling Jujur Buat Anaknya
Istana Buckingham telah mengumumkan tidak akan membuka kembali State Rooms untuk tahun ini, yang biasanya terjadi ketika Ratu mengunjungi Balmoral selama bulan-bulan musim panas.
Diyakini ini adalah pertama kalinya istana akan tutup sejak dibuka pertama kali pada tahun 1993.
Umumnya tur untuk ke State Rooms akan dikenakan biaya sekitar Rp 470 ribu per pengunjung.
Royal Collection Trust, yang mengoperasikan kunjungan publik, juga telah dipaksa untuk menutup Kastil Windsor, Royal Mews, Clarence House, dan Palace of Holyrood House di Edinburgh.
Pesta kebun dan investasi di Istana juga telah dibatalkan, dengan Trooping the Color tidak bisa berlangsung dalam bentuk normal tahun ini.
Baca Juga: Tenaga Medis Covid-19: Janji Insentif Tak Kunjung Didapat, Malah Dipecat
Keluarga kerajaan juga hanya bisa menyapa publik melalui panggilan video saat mereka melakukan tugas kala bekerja dari rumah.
Dalam sebuah pernyataan, Istana Buckingham menegaskan bahwa keluarga Kerajaan Inggris "tidak terkecuali" dalam hal dampak finansial dari pandemi.
"Seluruh negara sangat mungkin terkena dampak finansial oleh virus korona dan keluarga kerajaan tidak terkecuali," kata juru bicara itu.
”Namun, waktu untuk mengatasi masalah ini adalah ketika dampak penuh dari semua implikasi situasi saat ini lebih jelas.
Juru bicara itu mengatakan bahwa, saat ini perhatian keluarga kerajaan adalah memastikan rumah tangga mengikuti semua pedoman dan mendukung upaya nasional dalam memerangi Covid-19.
Pernyataan tersebut menyusul laporan bahwa Lord Chamberlain Earl Peel, pejabat paling senior dari keluarga Kerajaan Inggris, telah memperingatkan staf bahwa pendapatan diperkirakan akan turun sepertiga tahun ini.
Dalam memo kepada staf, Earl Peel menulis, krisis telah menguji ketahanan, kemampuan beradaptasi, dan kesiapsiagaan kami dalam banyak cara dan di semua tingkatan di seluruh organisasi.
Itu juga memiliki dampak signifikan pada kegiatan seluruh keluarga Kerajaan Inggris.