Suara.com - Pola Makan Kembali Normal Pasca-Ramadan, Bagaimana Cara Penyesuaian?
Bulan Ramadan telah usai dan sebagian umat Islam kembali kepada kebiasaan makan dalam tiga waktu dari yang sebelumnya dua, yakni saat sahur dan berbuka puasa.
Agar perut tak bermasalah dan masalah kesehatan lainnya tidak muncul, kembali mengatur jumlah asupan makanan dalam tiga waktu makan yakni saat sarapan, makan siang dan makan malam sangatlah penting.
"Makan dua kali, sebelum Ramadhan tiga kali, yang penting gizi seimbang, porsi dua kali makan saat Ramadan kita bagi rata tiga (waktu)," ujar dokter spesialis penyakit dalam konsultan gastro entero hepatologi, Prof. Ari Fahrial Syam dalam sesi bincang melalui Instagram Live, Senin (25/5) malam.
Baca Juga: Waspada Gelombang Kedua, China Sudah Tes 6,5 Juta Penduduk Wuhan
Dia mengatakan, saat sarapan kita bisa mengonsumsi nasi dan sumber karbohidrat lainnya dengan cukup satu lauk. Kemudian, saat makan siang perbanyak asupan daripada sarapan dan makan malam.
"Makan siang di porsi lebih banyak dari makan malam, makan malam di porsi lebih sedikit, (agar) saat langsung tidur lambung tidak terlalu penuh lagi," kata Ari lagi seperti yang Suara.com lansir di Antara.
Idealnya, kita membutuhkan waktu sekitar dua jam jeda setelah makan malam sebelum tidur. Namun, jika makanan yang disantap saat malam mengandung lemak tinggi sebaiknya persiapkan waktu jeda lebih lama agar tak terjadi refluks asam lambung.
"Apalagi habis makan lemak tinggi karena lambat turunnya, kalau langsung tidur bantal pendek akan balikkan makanan di lambung ke kerongkongan ini jadi masalah (refluks asam lambung)," tutur Ari.
Untuk para penderita GERD, sebaiknya kontrol asupan makanan berlemak, terlalu asam, pedas, lalu cokelat dan keju karena berisiko membuat penyakit kambuh akibat lebih melambatnya pengosongan lambung.
Baca Juga: MotoGP Virtual Seri Lima: Lorenzo Gantikan Valentino Rossi
Ari menyarankan, bagi kita yang sudah mempraktikkan pola makan sehat saat Ramadan, mempertahankannya di waktu usai Lebaran agar penyakit yang sudah terkontrol tetap terkontrol dan tak ada penyakit baru yang muncul.