Suara.com - Takut Polisi Karena Langgar Aturan Lockdown, Walikota Pilih Pura-pura Mati
Seorang Walikota di sebuah kota kecil di Peru menjadi berita utama internasional setelah pura-pura mati untuk menipu polisi.
Dia adalah Jaime Rolando Urbina Torres, walikota Tantará, sebuah distrik pedesaan di Castrovirreyna, Peru yang masuk dan berbaring di peti mati untuk membodohi polisi.
Jaime diketahui telah melanggar aturan jam malam saat lockdown demi minum alkohol hingga larut malam.
Baca Juga: PSBB Surabaya Raya Diperpanjang Sampai 8 Juni
Sebelumnya, Jaime telah lama dikritik oleh warga sendiri karena tidak menanggapi ancaman pandemi virus corona jenis SARS-Cov2 penyebab sakit Covid-19.
Pejabat terpilih itu ke luar dan menunjukkan terang-terangan bahwa dirinya menolak dan melanggar aturan lockdown atau penguncian yang dilakukan oleh pemerintah pusat di Peru.
Jaime Torres dan beberapa temannya lalu melanggar jam malam, keluar untuk minum hingga larut malam.
Warga yang melihat lalu menelepon polisi. Jaime dan teman-temannya sempat diingatkan oleh sirene mobil polisi yang mendekat. Jaime Rolando Urbina Torres dan teman-temannya, saat itu mungkin terlalu mabuk untuk melarikan diri, hingga mereka memutuskan untuk berbaring di peti mati yang dibuat untuk calon korban Covid-19.
Mereka berharap polisi mengira bahwa mereka adalah korban Covid-19 yang meninggal dunia, tapi tentu saja polisi tidak percaya.
Baca Juga: TPA Cipeucang Ambrol, Truth Minta Pemkot Tangsel Bertanggung Jawab
Polisi berhasil memaksa orang-orang mabuk tersebut "hidup kembali". Tapi sebelum melakukannya, polisi mengambil gambar saat Jaime pura-pura mati.
Foto itu menjadi viral setelah diposting di media sosial. Kini Jaime Torres dan teman-teman minumnya telah ditahan, tetapi tidak jelas apakah ada atau apa tuduhan yang dibebankan kepada mereka.