Tidak hanya itu, wanita 38 tahun ini juga menyebutkan jika tradisi salam-salaman serta saling mengunjungi terpaksa mereka lupakan untuk sementara.
"Kami memang mengamalkan salaman saat berjumpa dan sebelum pulang dengan setiap anggota keluarga. Cium pipi dan peluk adalah perkara biasa."
"Namun sejak keluarga kena Covid-19, jangankan peluk, salaman pun tidak diizinkan ayah dan ibu. Sangat sedih tidak bisa bersalaman dengan orang tua," imbuhnya.
Meski begitu, Sharifah ingin mengambil hikmah dari kejadian ini. Meski tidak melakukan tradisi Lebaran yang biasa, dirinya tetap ingin menghargai setiap momen bersama keluarganya yang tersisa.
Baca Juga: Lebaran Usai, Ini Tips Tetap Sehat dari Pakar Gizi
"Kami tahu, kami orang dan keluarga yang terpilih untuk cobaan ini. Memori ketika ayah, ibu, dan keluarga lain masuk rumah sakit serta pusat karantina akan tersimpan erat."
"Hikmah cobaan kali ini membuat kita mendekatkan diri kepada-Nya, menyambut kemenangan semata-mata karena Nya, dan saling bermaafan sesama keluarga seikhlasnya," tutup Sharifah Huzaimah.