Sidang Isbat Digelar Hari Ini, Kenali 5 Metode Penetapan Hari Idulfitri

Jum'at, 22 Mei 2020 | 12:35 WIB
Sidang Isbat Digelar Hari Ini, Kenali 5 Metode Penetapan Hari Idulfitri
Tim Hisab Rukyat Kantor Wilayah (Kanwil) Agama Provinsi DKI Jakarta memantau hilal awal Ramadhan 1441 H di atap Gedung Kanwil Agama DKI Jakarta, Jatinegara, Jakarta, Kamis (23/4). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dua hari lagi umat islam akan merayakan hari raya Idulfitri yang jatuh pada 1 Syawal 1441 Hijriah. Kementerian Agama memastikan jadwal sidang isbat 1 Syawal 2020 akan digelar pada Jumat (22/5/2020) sore hari ini.

Dalam sidang isbat akan ditentukan apakah Idulfitri jatuh pada Sabtu, 23 Mei atau Minggu, 24 Mei 2020. Sidang isbat dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19, sehingga untuk mengurangi perkumpulan, ormas islam akan mengikuti sidang melalui rapat online.

Menteri Agama Fachrul Razi dijadwalkan akan memimpin langsung sidang isbat. "Isbat awal Syawal digelar 22 Mei 2020," kata Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Agus Salim.

Sama seperti penentual awal Ramadan, penentuan awal Syawal juga dilakukan dengan rukyatul hilal (pengamatan bulan baru), sebelum akhirnya sidang isbat digelar.

Baca Juga: Daging Sapi Kelewat Mahal, Warga Bekasi Pilih Daging Kerbau Buat Idulfitri

Terlepas dari itu, ternyata rukyatul hilal bukan jadi satu-satunya cara menetapkan awal bulan Syawal. Mengutip buku karya Muh. Hadi Bashori yang berjudul 'Penanggalan Islam' yang diterbitkan Elex Media Komputindo pada 2013, menyebutkan setidaknya ada 5 cara penentuan awal bulan dalam kalender Islam. Apa saja?

1. Mengamati bulan sabit

Atau dikenal juga dengan istilah rukyatul hilal. Aktivitas pengamatan atau observasi terhadap visibilitas hilal, yaitu bulan sabit di kaki langit yang tampak pertama kali, setelah terjadinya ijtima pada waktu ghurub atau matahari terbenam menjelang pergantian bulan.

Aktivitas ini biasanya dilakukan dengan dengan mata telanjang, ataupun dengan bantuan alat optik untuk menetapkan jatuhnya awal bulan baru dalam penanggalan hijriyah. Ini juga yang dilakukan pihak pemerintah dan organisasi keagamaan Nahdlatul Ulama (NU).

Apabila hilal berhasil dilihat, maka pada magrib tersebut sudah masuk pada bulan berikutnya, alias bulan Syawal. Akan tetapi apabila hilal tidak berhasil dilihat atau karena terhalang, maka wajib menggenapkan bilangan bulan menjadi 30 hari, artinya tanggal 1 Syawal jatuh pada Minggu 24 Mei 2020.

Baca Juga: Begini Tata Cara Salat Idulfitri di Rumah Saat Pandemi Covid-19

2. Melihat pasang surut air laut

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI