2020, Satu Abad Lahirnya Hassan Shadily Si Pembuat Kamus Indonesia-Inggris

Risna Halidi Suara.Com
Jum'at, 22 Mei 2020 | 04:25 WIB
2020, Satu Abad Lahirnya Hassan Shadily Si Pembuat Kamus Indonesia-Inggris
Hassan Shadily (Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - 2020, Satu Abad Lahirnya Hassan Shadily Si Pembuat Kamus Indonesia-Inggris

Hari Kebangkitan Nasional jatuh setiap tanggal 20 Mei. Pada 2020 ini, momen tersebut bertepatan dengan satu abad lahirnya Hassan Shadily, tokoh nasional yang namanya tercantum dalam kamus terjemahan Bahasa Indonesia-Inggris.

Bersama John M. Echols, Hassan berhasil menyusun "Kamus Indonesia-Inggris dan Kamus Inggris-Indonesia" yang berpengaruh besar terhadap perkembangan bahasa Inggris di Indonesia.

"Selama hidupnya, ayah selalu memikirkan kemajuan anak-anak bangsa. Beliau menyadari betul bahwa kemajuan itu awalnya dari alat komunikasi yang bagus, yaitu bahasa," kata salah satu putri Hassan Shadily, dalam keterangan persnya, Kamis, (21/5/2020).

Dia menambahkan selama ayahnya hidup ia ingin sekali melihat anak-anak Indonesia dapat menempuh pendidikan di Amerika dan Eropa dalam pemahaman teknologi dan diterapkan di Indonesia.

Baca Juga: KRL Jabodetabek Stop Beroperasi saat Lebaran, Pukul 08.00 WIB - 16.00 WIB

"Maka mulailah beliau menulis kamus Inggris-Indonesia dan Indonesia-Inggris sebagai pemikiran untuk memajukan anak bangsa," ujarnya seperti yang Suara.com kutip di Antara.

Hassan Shadily lahir di Pamekasan, Madura, Jawa Timur, pada 20 Mei 1920.

Hassan menempuh pendidikan HIS di Pamekasan pada tahun 1929, berlanjut ke MULO di Malang tahun 1937, dan MOSVIA di Yogyakarta tahun 1941.

Pada tahun 1944, Hassan berkesempatan belajar di Tokyo International School, dilanjutkan Military Academy Tokyo Japan pada tahun 1945.

Hassan menjadi salah satu orang Indonesia pertama yang mendapatkan beasiswa Fulbright ketika pertama kali diluncurkan tahun 1952.

Baca Juga: Madu Diharapkan Bisa Jaga Imunitas Tenaga Medis Selama Pandemi

Lewat beasiswa ini, Hassan Shadily mengambil pendidikan master sosiologi di Cornell University tahun 1952-1955.

Di sina, Hassan berkenalan dengan John M. Echols, yang mengajaknya terlibat dalam proyek penyusunan kamus Indonesia-Inggris yang sedang dikerjakan.

Kedua leksikografer itu kemudian membuahkan karya berupa buku "An Indonesian-English Dictionary" diterbitkan Cornell University Press pada tahun 1961, menyusul "An English-Indonesian Dictionary" terbit pada tahun 1975.

Kedua buku itu kemudian diterbitkan PT Gramedia Pustaka Utama di Indonesia sebagai "Kamus Indonesia-Inggris dan Kamus Inggris-Indonesia" mulai tahun 1976.

Selepas John M. Echols wafat pada tahun 1982, Hasan bersama dengan tim Cornell University, mengerjakan revisi ketiga "Kamus Indonesia-Inggris" yang dimulai pada akhir tahun 1983.

Revisi besar itu dilakukan setelah mendapat banyak masukan dari orang-orang Indonesia serta para pemakai edisi pertama atau kedua. Pada waktu itu, lebih dari separuh bagian kamus dirombak dan disesuaikan. Drafnya kemudian diperbaiki oleh Hassan sebelum diterbitkan.

Hassan Shadily meninggal dunia di Jakarta, pada 10 September 2000.

Atas jasa-jasanya, ia dianugerahi Tanda Kehormatan Satyalancana Kebudayaan dari Presiden RI pada tahun 2014.

Kamus bahasa Indonesia-Inggris Hassan Shadily yang telah diperbarui hingga kini masih dapat ditemui di Gramedia Pustaka Utama.

"Kami akan terus berusaha memelihara kamus karya John M. Echols dan Hassan Shadily supaya bisa digunakan oleh masyarakat Indonesia," kata Siti Gretiani, General Manager Gramedia Pustaka Utama.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI