Di sina, Hassan berkenalan dengan John M. Echols, yang mengajaknya terlibat dalam proyek penyusunan kamus Indonesia-Inggris yang sedang dikerjakan.
Kedua leksikografer itu kemudian membuahkan karya berupa buku "An Indonesian-English Dictionary" diterbitkan Cornell University Press pada tahun 1961, menyusul "An English-Indonesian Dictionary" terbit pada tahun 1975.
Kedua buku itu kemudian diterbitkan PT Gramedia Pustaka Utama di Indonesia sebagai "Kamus Indonesia-Inggris dan Kamus Inggris-Indonesia" mulai tahun 1976.
Selepas John M. Echols wafat pada tahun 1982, Hasan bersama dengan tim Cornell University, mengerjakan revisi ketiga "Kamus Indonesia-Inggris" yang dimulai pada akhir tahun 1983.
Baca Juga: KRL Jabodetabek Stop Beroperasi saat Lebaran, Pukul 08.00 WIB - 16.00 WIB
Revisi besar itu dilakukan setelah mendapat banyak masukan dari orang-orang Indonesia serta para pemakai edisi pertama atau kedua. Pada waktu itu, lebih dari separuh bagian kamus dirombak dan disesuaikan. Drafnya kemudian diperbaiki oleh Hassan sebelum diterbitkan.
Hassan Shadily meninggal dunia di Jakarta, pada 10 September 2000.
Atas jasa-jasanya, ia dianugerahi Tanda Kehormatan Satyalancana Kebudayaan dari Presiden RI pada tahun 2014.
Kamus bahasa Indonesia-Inggris Hassan Shadily yang telah diperbarui hingga kini masih dapat ditemui di Gramedia Pustaka Utama.
"Kami akan terus berusaha memelihara kamus karya John M. Echols dan Hassan Shadily supaya bisa digunakan oleh masyarakat Indonesia," kata Siti Gretiani, General Manager Gramedia Pustaka Utama.
Baca Juga: Madu Diharapkan Bisa Jaga Imunitas Tenaga Medis Selama Pandemi