Termasuk di dalamnya mengajak orang terdekat, misalnya pasangan, untuk turut terbuka pada seluruh anggota keluarga bahwa kondisinya saat ini tidak lagi sama setelah terjadinya PHK.
Setelahnya, berikan penguatan bahwa kita semua akan bergandengan melewati krisis ini bersama sebagai keluarga.
4. Membantu membuat perencanaan ke depannya (termasuk aspek karir dan finansial)
Misalnya dengan membicarakan bahwa keuangan saat ini tak lagi sama. Maka, ada beberapa kebutuhan yang mungkin bisa dipotong untuk menghemat penghasilan atau uang tabungan.
Baca Juga: Korban PHK Positif Corona, Meninggal saat Mudik Jalan Kaki 372 Km
5. Memberikan pengalih perhatian (self-distraction)
Hal ini juga penting karena dapat mengalihkan fokus mereka pada kegiatan lain yang lebih produktif dan disukai agar tidak terjebak pada kesedihannya secara terus-menerus.
"Untuk mempertahankan kesehatan mental dan psikologis kita, jangan sampai kita kehilangan harapan, tetap berusaha untuk produktif dan selalu menjaga kesehatan agar dapat terus mengupayakan yang terbaik bagi masa depan kita," tutup Retno.