Suara.com - Kemenparekraf Latih Puluhan Pegawai Spa Guna Hadapi The New Normal
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif baru saja memulai pelatihan daring bagi tenaga kerja pada usaha dan industri spa sebagai upaya upskilling dan reskilling kompetensi pegawai spa.
Agenda ini sekaligus antisipasi menghadapi kehidupan the new normal setelah pandemi Covid-19.
Plt. Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf, Frans Teguh saat membuka secara resmi pelatihan daring spa, Rabu (20/5).
Baca Juga: INFOGRAFIS: Tips Kulit Tidak Kering Meski Sering Cuci Tangan
Ia mengatakan, pemerintah mendorong para pekerja untuk tetap menjaga keahlian dan keterampilannya di saat pandemi hingga saat kondisi normal nanti, sehingga mereka tidak canggung ketika memasuki dunia kerja kembali.
"Kami terus berupaya memberikan yang terbaik, terutama dalam upaya meningkatkan pelayanan dan inovasi juga memastikan peningkatan kualitas tenaga kerja dan pelaku pariwisata maupun ekonomi kreatif. Salah satunya melalui pelatihan daring spa ini," kata Frans Teguh seperti yang Suara.com kutip di Antara.
Pelatihan ini terbagi dalam tiga kelas yakni Refleksi Relaksasi Spa, Spa Terapis Pratama, serta Spa Terapis Madya.
Pelatihan resmi dimulai Rabu (20/5) untuk kelas refleksi relaksasi spa yang akan berlangsung selama delapan hari ke depan untuk kemudian diikuti kelas lainnya.
Dalam pelatihan yang melibatkan pengajar dari Pacific International Beauty Institute (PIBI) ini, materi-materi yang diberikan disesuaikan dengan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) di bidang spa.
Baca Juga: Cewek Ini Ngerjain Ibunya Biar Bisa Joget TikTok, Warganet Auto Salfok
Hal ini karena nantinya para peserta tidak hanya diharapkan dapat meningkatkan kemampuan, tapi juga menuju sertifikasi kompetensi.
Hal ini sangat penting dalam era kompetisi ke depan. Tidak hanya dalam konteks nasional, tapi juga global.
"Selain skill, karakter juga penting, ekspresi, bagaimana bisa menciptakan ambience yang betul-betul mencerminkan nilai kekuatan bangsa kita. Aspek hospitality harus diperhatikan untuk dapat memberikan gambaran terhadap citra dan kualitas pariwisata kita," kata Frans Teguh.
Pelatihan online spa sebelumnya menarik banyak peminat. Namun setelah proses seleksi, akhirnya ditetapkan secara keseluruhan 60 peserta untuk masing-masing kelas terdiri dari 20 peserta.
Direktur Pengembangan SDM Pariwisata Kemenparekraf Wisnu Bawa Tarunajaya menambahkan, ke depan Kemenparekraf akan terus menghadirkan kelas-kelas lain untuk dapat meningkatkan keterampilan dan kemampuan SDM pariwisata.
Termasuk mengkombinasikan sistem pembelajaran baik secara online maupun offline.
"Mudah-mudahan teman-teman peserta pelatihan ini nantinya begitu kondisi sudah normal bisa langsung kembali ke tempat kerja asalnya dengan keterampilan yang meningkat," kata Wisnu.