Napak Tilas Sejarah Harkitnas di Museum Kebangkitan Nasional

Rabu, 20 Mei 2020 | 12:50 WIB
Napak Tilas Sejarah Harkitnas di Museum Kebangkitan Nasional
Bak Mesin Waktu, Menilik Sejarah Museum Kebangkitan Nasional di Jakart. (Instagram/@ekasulistyawati_radite)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tepat pada Rabu (20/5/2020), kita sebagai bangsa Indonesia memperingati Hari Kebangkitan Nasional, atau yang biasa juga dikenal dengan Harkitnas. Sebagai momen napak tilas, kami akan mengajak Anda melihat sejarah Museum Kebangkitan Nasional.

Hari Kebangkitan Nasional sendiri diperingati demi mengenang sejarah pergerakan pemuda, khususnya di Indonesia.

Museum Kebangkitan Nasional inilah yang menjadi saksi sejarah dari ditemukannya organisasi pergerakan modern Boedi Utomo.

Dahulu kala, sebelum dijadikan museum, bangunan ini adalah sekolah kedokteran Belanda STOVIA atau Sekolah Dokter Bumiputra.

Baca Juga: Harkitnas 2017, Ribuan Orang Ikut 'Bandung Lautan Mengaji'

Sebelumnya, STOVIA sendiri sempat menyandang nama Sekolah Dokter Jawa yang didirikan pada tahun 1851 di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto.

Sebab perkembangannya begitu pesat, STOVIA pada akhirnya dipindahkan ke wilayah Kwini Senen, yang kini menjadi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI).

 Bak Mesin Waktu, Menilik Sejarah Museum Kebangkitan Nasional di Jakart. (Instagram/@ayladimitri)
Bak Mesin Waktu, Menilik Sejarah Museum Kebangkitan Nasional di Jakart. (Instagram/@ayladimitri)

Kampus yang berada di Kwini tersebut sejak tahun 1926 kemudian dialihkan menjadi tempat pendidikan MULO, setingkat SMP, dan AMS, yang setara dengan tingkatan SMA.

Karena memiliki nilai bersejarah yang tinggi berkaitan dengan kelahiran Boedi Oetomo di tanggal 20 Mei, akhirnya pada tahun 1928 diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional

Gedung Museum Kebangkitan Nasional sendiri pernah menjadi saksi lahirnya organisasi kebangsaan lainnya, seperti Trikoro Dharmo (Jong Java), Jong Minahasa, dan Jong Ambon.

Baca Juga: Harkitnas 2016, Ahok: Hidup Bangsa Pasti Jatuh Bangun

 Bak Mesin Waktu, Menilik Sejarah Museum Kebangkitan Nasional di Jakart. (Instagram/@ekasulistyawati_radite)
Bak Mesin Waktu, Menilik Sejarah Museum Kebangkitan Nasional di Jakart. (Instagram/@ekasulistyawati_radite)

Tokoh pergerakan seperti Tjipto Mangkoenkoesoemo dan R Soetomo bahkan diketahui pernah menimba ilmu di gedung tersebut.

Oleh karenanya, pada akhirnya di tahun 1973, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta resmi memugar gedung yang kini menjadi Museum Kebangkitan Nasional

Lalu epat pada tanggal 20 Mei 1974, Gedung atau Museum Kebangkitan Nasional ini diresmikan oleh Presiden Suharto dan juga Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

 Bak Mesin Waktu, Menilik Sejarah Museum Kebangkitan Nasional di Jakart. (Instagram/@nabilaardiani)
Bak Mesin Waktu, Menilik Sejarah Museum Kebangkitan Nasional di Jakart. (Instagram/@nabilaardiani)

Gedung ini terbagi menjadi empat area, yakni Museum Budi Utomo, Museum Wanita, Museum Pers, juga Museum Kesehatan, dan pada 7 Februari akhirnya dijadikan Museum Kebangkitan Nasional.

Ditetapkan sebagai cagar budaya, gedung atau Museum Kebangkitan Nasional ini sudah mutlak harus dirawat, dilestarikan, dan dilarang untuk dilakukan perombakan. Jadi, apakah kalian sendiri sudah pernah berkunjung ke Museum Kebangkitan Nasional yang letaknya tak jauh dari Pasar Senen ini, travelers?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI