Suara.com - Bantu Seniman di Tengah Pandemi, Museum MACAN Gelar Gelar Arisan Karya
Tetap produktif di tengah pandemi Corona atau Covid-19 adalah hal wajib yang harus terus dilakukan. Tak terkecuali bagi para seniman yang juga turut terkena dampak dan ketidakpastian dari krisis virus baru yang tengah berlangsung ini.
Untuk terus menggugah semangat bagi para jejaring dan komunitas seniman di Indonesia, serta membantu kondisi keuangan para seniman, FibreFirst bersama Museum MACAN menghadirkan program yang dinamakan Arisan Karya.
Arisan yang sudah menjadi salah satu budaya masyarakat Indonesia ini, diadakan untuk terus mengapresiasi peran seni di tengah masyarakat.
Baca Juga: Imbas Pandemi, Kekerasan Seksual Anak Secara Online di Eropa Kian Marak
"Kami merancang Arisan Karya untuk menjadi gerakan yang diharapkan dapat memotivasi gerakan lain yang bertujuan menggalang dana bagi jejaring dan komunitas seni," jelas Direktur Museum MACAN, Aaron Seeto dalam siaran pers yang Suara.com terima belum lama ini.
Agar banyak yang berpartisipasi mengikuti Arisan Karya, Museum MACAN telah menjangkau berbagai jejaring untuk melakukan panggilan terbuka kepada seluruh perupa di Indonesia, memotivasi mereka untuk membuat karya terbaiknya.
Nantinya, perupa bisa mengirimkan karya yang dapat berupa lukisan, patung, karya cetak, atau foto dan medium lainnya. Selanjutnya mereka bisa membeli tiket bernomor untuk ditukar dengan karya.
Masyarakat juga dapat ikut mendukung dengan membeli kupon bernomor seharga satu juta rupiah.
Kupon bernomor ini kemudian akan dicocokkan dengan nomor karya seni dalam sesi Ungkap Karya yang disiarkan secara langsung di Instagram Live @museummacan dan @shopatmacan_id.
Baca Juga: Tak Tersentuh Dokter Karena Pandemi, Pasien Diminta Cabut Gigi Sendiri
Pemilik kupon bernomor kemudian akan mendapatkan karya sesuai jumlah kupon yang dimiliki.
Arisan Karya akan diadakan dalam tiga ronde pada Mei, Juni, dan Juli. Ronde pertama akan diadakan pada 20-28 Mei 2020 di www.shop.museummacan.org. Semua karya bersifat misterius hingga hari Ungkap Karya tiba.
Dari dana yang terkumpul, perupa jugaakan membuat materi praktis kesenian untuk publik. Seperti membagi ilmu dan pengalaman mereka dengan masyarakat lewat materi online, termasuk tips praktis berkesenian, lokakarya kreatif untuk dilakukan di rumah, atau program wicara yang akan ditampilkan lewat platform digital Museum MACAN.
Selain itu, Aaron menjelaskan jika Tim MACAN akan menginisiasi program Koordinator Regional untuk berbagi ilmu dengan manajer seni di beberapa kota di Indonesia.
Kegiatan ini juga merupakan sebuah kesempatan untuk masyarakat yang ingin membeli karya seni yang dibuat oleh perupa senior, maupun bintang baru dunia seni rupa Indonesia.
Ada 103 karya dari 103 perupa Indonesia yang akan hadir dalam edisi perdana Arisan Karya, termasuk Melati Suryodarmo, Agus Suwage, Tisna Sanjaya, Sunaryo, dan Ika Vantiani.
"Arisan Karya adalah inisiatif yang seru, namun juga memberikan dampak yang sungguh bernilai. Ini merupakan bentuk kepedulian kami dalam mendukung Museum MACAN dan para perupa di seluruh Indonesia agar dapat terus berkarya dalam masa pandemic COVID-19 ini," tutup CEO FibreFirst, Benny Winata.