Suara.com - Masak Rendang 30-30-30 Bikin Daging empuk & Bumbu Meresap, Apa Kata Chef?
Menyambut Lebaran, topik rendang mencuat lantaran hidangan ini merupakan salah satu masakan favorit saat Lebaran alias Idulfitri.
Berbicara soal rendang, ada satu teknik memasak rendang yang dibagikan oleh Youtube Channel Dapur Ranie Ancak yang disebut dapat menghasilkan daging empuk serta meresap bumbunya, yaitu teknik memasak rendang yang membutuhkan waktu serba 30 menit atau bisa juga disebut teknik memasak rendang 30-30-30 agar mudah mengingatnya.
Lewat teknik tersebut, kita hanya perlu 30 menit untuk merebus daging, 30 menit kemudian api dimatikan, dan 30 menit api dinyalakan sampai bumbu meresap, sehingga rendang tidak perlu dimasak selama berjam-jam.
Baca Juga: Indonesia Tercatat di Posisi ke-33 Kasus Covid-19 Dunia
Namun menurut Corporate Executive Chef Prasanthi Hotels and Resorts, Bahran, cara memasak rendang dengan teknik tersebut dinilainya tidak tepat.
"Sebenernya kalau rendang tekniknya bukan begitu, karena 'kan rendang itu kaya resep turun temurun, karena kalau diberhentikan dari mulai merebus, diberhentikan dulu baru direbus kembali, pasti tekstur dagingnya bakal nggak bagus," ujar Chef Bahran saat dihubungi Suara.com, Sabtu (16/5/2020).
Tekstur daging yang tidak bagus artinya, sambung dia, dagingnya bakal dalam kondisi kaget atau stres, sehingga serat daging yang didapat dari pori-pori akan cenderung berantakan atau buyar.
"Nggak bagusnya karena dia dari api kencang langsung direm langsung belum mateng, terus direbus lagi ketika mendidih lagi, itu si dagingnya akan kaya dibentak atau stres. Jadi si pori-porinya akan langsung buyar," terang Bahran.
Ia mengatakan keunikan dari daging berbumbu asal Minang yang jadi makanan khas Lebaran ini adalah resep dan cara memasak rendang dengan api kecil selama berjam-jam. Namun ketika cara memasak rendangnya diubah , maka akan membuat rasa khas rendang akan berubah.
Baca Juga: Tes Kepribadian: Bagaimana Cara Anda Menyeduh Kopi?
"Teksturnya nggak kaya makan (daging), tekstur di Padang itu resep turun temurun, cara masaknya pun masih seperti dahulu. Sama kaya di hotel juga masak rendang itu dia pakai api kecil," katanya.
Jadi keunikan dari memasak rendang dengan api kecil berjam-jam ini akan membuat tekstur daging tidak hancur, tapi di satu sisi tekstur rendangnya akan tetap lembut di mulut atau saat di sendok.
Tekstur dan Cita rasanya yang khas inilah, kata Bahran, yang menjadi alasan mengapa rendang terkenal di dunia sebagai menu daging dengan rasa yang unik.