Menparekraf Ajak Industri Pariwisata Terapkan Protokol Kesehatan

Sabtu, 16 Mei 2020 | 18:34 WIB
Menparekraf Ajak Industri Pariwisata Terapkan Protokol Kesehatan
Menparekraf, Wishnutama Kusubandio. (Dok : Kemenparekraf).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Wishnutama Kusubandio mengajak industri pariwisata menerapkan protokol kesehatan untuk menyambut new normal di sektor pariwisata pascapandemi Covid-19 usai.

 Wishnutama mengatakan," Protokol kesehatan hingga keamanan nantinya menjadi perhatian wisatawan. Kami terus bekerja keras untuk merumuskan langkah-langkah strategis dalam menyiapkan protokol kesehatan dalam rangka mempercepat pemulihan sektor pariwisata.”

Hal tersebut diungkapkan saat International Tourism Webinar dengan tema “Changes of Tourism Paradigm In the Era of New Normal”, yang diselenggarakan Indonesia Tourism Forum (ITF), Jumat (15/5/2020).

Ia menjelaskan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) saat ini tengah berkoordinasi dengan kementerian, lembaga dan stakeholder terkait, untuk menyiapkan protokol-protokol yang nantinya bisa diterapkan bagi industri pariwisata pascapandemi usai.

Baca Juga: Usai Pandemi, Kemenparekraf akan Terapkan Konsep CHS di Destinasi Wisata

Dalam kesempatan tersebut hadir pula President and CEO of the World Travel and Tourism Council (WTTC), Gloria Guevara Manzo, Chairman Indonesia Tourism Forum Sapta, Nirwandar, Ketua PHRI, Hariyadi Sukamdani, CEO of Panorama Group Tourism and Hospitality, Budi Tirtawisata, Dirut Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, dan CEO of Clobothink Consultant, Australasia & Middle East, Irshad Cader.

Wishnutama menyatakan optimistis, sektor parwisata Indonesia dapat lebih cepat pulih dari diprediksi sebelumnya. Beberapa studi menunjukkan bahwa sektor pariwisata membutuhkan sekitar 5 tahun untuk kembali ke keadaan normal pascapandemi Covid-19 ini.

Namun ia yakin, Indonesia bisa berbuat lebih baik dari itu asalkan diiringi dengan harmonisasi stakeholders.Momentum penutupan kawasan wisata akibat pandemi pun disarankan untuk jadi kesempatan evaluasi dan menata ulang tempat wisata, sehingga nantinya dapat menghadirkan pelayanan yang menghasilkan kesan lebih baik bagi wisatawan termasuk dalam menerapkan pariwisata berkelanjutan.

“Kita harus menormalkan sektor pariwisata kita lebih cepat. Kita harus sepenuhnya menyadari bahwa pariwisata adalah tulang punggung perekonomianw,” ujarnya.

Sektor pariwisata, kata Wishnutama juga memberikan kontribusi yang signifikan untuk penciptaan lapangan kerja, membawa devisa, investasi, dan merangsang hampir semua sektor lainnya. Itulah sebabnya, pihaknya bekerja keras untuk merumuskan langkah-langkah strategis dalam mempercepat pemulihan sektor pariwisata, mulai dari sertifikasi sehat hingga menjadi tuan rumah acara MICE dan olahraga internasional di Indonesia pascapandemi, misal menjadi tuan rumah MotoGP Mandalika pada 2021.

Baca Juga: Dukung Program Gerakan Kurva Landai, Kemenparekraf Beri Bantuan APD

Wishnutama juga menjelaskan, pascapandemi Covid-19 akan terjadi tren baru perubahan perilaku manusia atau yang disebut new normal, termasuk salah satunya berdiskusi secara virtual, yang sebelum Covid-19 muncul, hal ini jarang dilakukan. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI