Sempat Sebut Agama Islam Aneh, Penulis Ini Akhirnya Putuskan Jadi Mualaf

Sabtu, 16 Mei 2020 | 16:15 WIB
Sempat Sebut Agama Islam Aneh, Penulis Ini Akhirnya Putuskan Jadi Mualaf
Kaya Gravitter, Penulis yang Jadi Mualaf (facebook.com/Kaya Gravitter)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kaya Gravitter, seorang penulis di Amerika Serikat, dulunya dibesarkan dengan menganut ajaran Kristen yang taat. Bahkan, dirinya sempat menyebut Islam sebagai agama yang aneh.

Namun, ketika dirinya mencoba mempelajari Islam lebih dalam, Kaya Gravitter malah berakhir menjadi mualaf. Kisahnya itu pun dibagikan lewat laman About Islam.

Sejak kecil, Kaya Gravitter sudah punya banyak pertanyaan seputar agama. Dibesarkan di keluarga Kristen, Kaya punya banyak pertanyaan yang tak terjawab.

Dirinya pun rajin pergi ke gereja setiap Minggu dan membaca Alkitab. Namun, di usia 16 tahun, Kaya Gravitter mulai dilanda keraguan.

Baca Juga: Terpesona Konsep Pernikahan Islam, Wanita Rusia Ini Putuskan Jadi Mualaf

"Aku berkumpul dengan keluarga, yang akan berdoa dan menyebut 'terima kasih Yesus', tapi aku akan menyebut 'terima kasih Tuhan'. Aku kecewa karena orang-orang tidak berdoa langsung kepada Tuhan," ungkapnya.

Kaya Gravitter, Penulis yang Jadi Mualaf (facebook.com/Kaya Gravitter)
Kaya Gravitter, Penulis yang Jadi Mualaf (facebook.com/Kaya Gravitter)

Di tahun 2011, Kaya Gravitter yang mulai berkuliah pun punya banyak teman Muslim. Salah satu dari mereka memberitahu bahwa agama Islam dan Kristen punya nabi yang sama.

Saat itu, Kaya pun terdorong untuk melakukan riset. Meski begitu dirinya masih menganggap Islam sebagai agama yang aneh dan tidak masuk akal.

Bahkan, Kaya awalnya mempelajari Islam karena dia ingin meyakinkan teman-temannya bahwa agama Islam mirip dengan apa yang diberitakan media.

Dalam perjalanannya itulah, Kaya menyadari jika kitab suci Al-Quran tidak pernah berubah. Semakin banyak belajar, Kaya pun malah mendapat jawaban atas pertanyaannya selama ini.

Baca Juga: 5 Kisah Mualaf Inspiratif yang Bisa Hangatkan Puasa Ramadan Hari Ini

Hal itulah yang mendorong Kaya Gravitter untuk memeluk Islam. Setelah mempelajari Al-Quran, Kaya resmi menjadi mualaf di tahun 2014 silam.

Kaya Gravitter, Penulis yang Jadi Mualaf (facebook.com/Kaya Gravitter)
Kaya Gravitter, Penulis yang Jadi Mualaf (facebook.com/Kaya Gravitter)

Keinginan Kaya untuk memahami Islam tak berhenti sampai di sana. Ternyata, Kaya juga sempat mempelajari bahasa Arab agar bisa mengerti isi Al-Quran lebih mendalam.

Di sisi lain, Kaya sempat merasa takut untuk mengaku pada keluarganya bahwa dia sudah memeluk Islam.

Namun, di tahun terakhirnya kuliah, Kaya merasa lelah hidup dalam kebohongan. Dirinya pun memutuskan untuk memakai hijab dan mengaku bahwa dirinya mualaf.

Kini, Kaya sendiri tak cuma aktif sebagai penulis. Dirinya juga banyak berpartisipasi untuk meluruskan prasangka buruk soal Islam.

"Aku dulu adalah seseorang yang tidak peduli dan percaya semua yang dikatakan media, karena aku tidak pernah bertemu seorang Muslim atau memahami inti Islam sebenarnya, yaitu kedamaian, cinta, dan kedermawanan," tutupnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI