Siapkan Diri, Ini 4 Tren Wisata yang Akan Berubah Karena Pandemi Covid-19

Risna Halidi Suara.Com
Jum'at, 15 Mei 2020 | 19:10 WIB
Siapkan Diri, Ini 4 Tren Wisata yang Akan Berubah Karena Pandemi Covid-19
Ilustrasi konsep new normal (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Siapkan Diri, Ini 4 Tren Wisata yang Akan Berubah Karena Pandemi Covid-19

Pelaku wisata memprediksi akan ada perubahan yang terjadi di industri pariwisata karena pandemi Covid-19. Para pelancong yang tak sabar ingin berjalan-jalan setelah situasi mulai membaik, mesti siap beradaptasi dengan perubahan yang bisa memengaruhi kebiasaan hingga tren wisata.

Asumsi ini sejalan dengan konsep The New Normal, atau kehidupan baru yang terjadi jika pandemi Covid-19 tak ada ujungnya. Apa saja perubahan yang akan terjadi dalam sektor pariwisata? Berikut Suara.com rangkum dari Antara.

Wisata jarak dekat digandrungi

Baca Juga: Aktor Henky Solaiman Meninggal Dunia

Staycation di resort Karma Group. (dok: Karma Group)
Staycation di resort. (dok: Karma Group)

Menurut Head of Marcomm Golden Rama Tours & Travel Ricky Hilton, perubahan yang akan dirasakan usai pandemi adalah maraknya konsumen yang ingin liburan ke lokasi yang tak terlalu jauh.

"Liburan yang simpel dan jarak dekat, seperti staycation," kata Ricky dalam bincang-bincang daring di Indonesia Online Fest, Jumat (15/5/2020).

Pihaknya kini mulai menawarkan pilihan staycation untuk konsumen yang ingin menikmati liburan dari jauh-jauh hari.

Wisata ke tempat non-mainstream

Ilustrasi pantai (Pixabay 12019)
Ilustrasi pantai (Pixabay 12019)

Masa berdiam diri di rumah bisa jadi dimanfaatkan orang-orang untuk mempersiapkan lebih matang rencana wisata mendatang. Ricky memprediksi, orang-orang akan memilih tujuan wisata yang berbeda dari ekspektasi mereka terdahulu.

Baca Juga: Istana : Yang Ambil Kelas 1 dan Kelas 2 Artinya Mampu Bayar

"Orang bisa mencari destinasi yang lokasinya masih sepi," kata Ricky.

Pemeriksaan keamanan dan kesehatan lebih ketat

Suporter di Liga Belarusia mendapat pemeriksaan suhu tubuh sebelum memasuki stadion. (Sergei Gapon/AFP).
Suporter di Liga Belarusia mendapat pemeriksaan suhu tubuh sebelum memasuki stadion. (Sergei Gapon/AFP).

Pemeriksaan keamanan berevolusi dari waktu ke waktu. Chief Marketing Officer & Co-Founder tiket.com Gaery Undarsa mengatakan dalam kesempatan yang sama, dahulu pemeriksaan keamanan pesawat jauh lebih longgar.

Ketika ada perubahan, ada masa beradaptasi, namun setelahnya orang-orang jadi terbiasa dan menganggapnya lazim. Dia memprediksi pemeriksaan keamanan dan kesehatan ke depannya bakal lebih ketat. Awalnya mungkin konsumen merasa bingung saat beradaptasi, namun lama kelamaan semuanya terasa normal.

"Industri healthcare dan travel akan sangat dekat, akan ada banyak standard baru dari segi kebersihan," kata dia.

Harga naik

(Shutterstock)
(Shutterstock)

Standard kebersihan yang meningkat seiring dengan keinginan konsumen dalam memastikan keamanan dan kenyamanan liburan bisa berdampak ke harga yang semakin mahal.

"Misalnya hotel, orang mungkin concern dengan kebersihannya, akan ada standard baru biar customer merasa aman, dampaknya ke harga," kata Gaery.

Biaya yang dikeluarkan untuk memenuhi standard kesehatan dan keamanan di era kenormalan baru berdampak pada keputusan untuk menaikkan harga.

"Sayangnya akan ada banyak orang yang tidak bisa afford, tapi secara garis besar akan jadi lebih sehat untuk industri travel karena orang akan prefer sesuatu yang aman dibanding murah."

Maskapai pun bisa jadi menaikkan harga karena mereka harus mengurangi kapasitas penumpang demi keamanan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI