Ia mengakui, minat wisatawan untuk kembali berwisata ke Bali saat ini sangat tinggi, terutama dari wisatawan mancanegara. Namun sebelum itu, dibutuhkan penetapan protokol baru kepariwisataan yang menitikberatkan pada jaminan keamanan dan kesehatan bagi wisatawan sebagai prioritas.
Dengan penyusunan program dan pendampingan dari Kemenparekraf, tentu akan membantu Bali untuk menyiapkan langkah-langkah ke depan. Kawasan Nusa Dua yang dikelola ITDC dinilai cocok untuk penerapan program CHS untuk tahap awal di Bali.
"Tempatnya strategis dapat mengakomodasi segala minat dan kebutuhan wisatawan. Untuk ‘social distancing’ juga baik karena jauh dari masyakat. Tinggal disiapkan protokol kesehatan serta protokol lainnya secara ketat," kata Cok Ace.
Baca Juga: Dukung Program Gerakan Kurva Landai, Kemenparekraf Beri Bantuan APD