Suara.com - Daripada Beli Baju Lebaran, Ahli Sarankan THR untuk Ditabung
Masa pandemi membuat orang berpikir dua kali untuk membelanjakan Tunjangan Hari Raya yang didapat. Bahkan menurut ahli, sebaiknya THR tahun ini tak digunakan untuk membeli baju lebaran. Kenapa?
Perencana keuangan Metta Anggriani menyarankan sebaiknya THR ditabung demi berjaga-jaga menanti akhir pandemi yang belum tahu kapan terjadi. Sebab, bulan Ramadan kali ini dijalankan di tengah pandemi Covid-19.
"Kalau masih ada THR, lebih bagus dialihkan ke tabungan untuk antisipasi ketidakpastian yang masih berlangsung," kata Metta dalam bincang-bincang daring, Kamis (14/5/2020) dilansir Antara.
Baca Juga: Belanja Online Rasa Mal dengan Diskon Gila-Gilaan
Akibat pandemi, banyak pengeluaran Ramadan yang bisa ditekan karena mobilitas terbatas. Contohnya antara lain biaya buka puasa bersama di luar rumah, belanja, jajan saat ngabuburit, dan mudik.
Artinya, kebiasaan finansial selama Ramadan berubah 180 derajat karena pandemi. Ini memaksa seseorang untuk fokus pada kebutuhan pokok saja, yaitu kesehatan.
Porsi belanja Ramadan berkurang banyak, sehingga porsi menabung seharusnya bisa ditingkatkan.
Dengan menekan belanja Lebaran dan sehari-hari, kebutuhan yang dulunya harus dipenuhi dari gaji dan THR bisa dibiayai hanya lewat gaji.
Jika memang THR harus dipakai, ia menyarankan pangkaslah biaya belanja Lebaran agar ada sisa yang dapat ditabung.
Baca Juga: Cantik Saat Idulfitri, Ini 5 Ide Padu Padan Aksesoris dan Baju Lebaran
Dihubungi terpisah, perencana keuangan Shinta Ratnamurti mengatakan THR adalah bonus yang tidak tetap karena dikucurkan tidak setiap bulan.
Jika THR ingin dinikmati dan dibelanjakan, misalnya untuk berbagi rezeki kepada orangtua dan saudara, dia menyarankan untuk mengalokasikan maksimal 20 persen dari THR dan sisanya harus ditabung.
Namun, ada orang-orang yang dari jauh hari sudah punya rencana membelanjakan bonus tersebut.
"Misalnya ada yang masukin sekolah anak dengan rencana bayar pakai THR, dengan kata lain, THR sudah ada plotnya," kata Shinta kepada ANTARA.
"Kalau THR sudah ada plotnya, mungkin belum bisa dinikmati karena ada utang yang harus dibayar."
Bila itu yang terjadi, selesaikan utang-utang tersebut dengan THR yang didapat. Setelah semua urusan utang rampung, sebaiknya THR disimpan untuk dana darurat yang dipakai hanya untuk kebutuhan mendesak. [ANTARA]