Suara.com - Pandemi membawa banyak perubahan gaya hidup, termasuk dalam hal mengelola uang. Berdasarkan survei "Jenius Study: Indonesian Digital Savvy Behavior During Ramadan 2020" pada 468 digital savvy Indonesia selama April hingga Mei 2020, pandemi saat Ramadan membuat orang lebih rajin menabung, dengan 76 persen dari total responden yang melakukannya.
"Transaksi kredit lebih besar dibandingkan debit selama pandemi. Jumlah pengeluaran berkurang, transaksi menabung lebih besar. Ada shifting dari sisi transaksi debit dan kredit," kata Irwan Tisnabudi, Digital Banking Head Bank BTPN, dalam bincang-bincang daring, Kamis (14/5/2020), seperti dikutip dari Antara.
Dia menuturkan alasan para responden menabung lebih banyak saat Ramadan, yakni karena pengeluaran berkurang, menyiapkan diri untuk krisis dan risiko yang mungkin terjadi kelak, serta merasa saat ini waktu yang tepat untuk menabung.
"Sekarang ada awareness baru, jadi kesadaran tentang menabung untuk menyiapkan krisis di masa depan lebih tinggi, bahwa menabung untuk dana darurat itu penting."
Baca Juga: Anak-anak Punya Penghasilan Sendiri, Sandra Dewi Ajari Menabung
Selama pembatasan sosial, Jenius mencatat ada transaksi menurun pada pembayaran untuk transportasi online seiring perubahan rutinitas orang-orang yang kini berdiam diri di rumah. Sama halnya dengan transaksi pembayaran hotel, pariwisata, juga tiket.
Di sisi lain, transaksi untuk berbelanja daring dan donasi jadi meningkat.
"Pembayaran tagihan (dengan Jenius) naik karena kalau tadinya bisa pakai ATM, loket, sekarang hampir semua dilakukan pakai aplikasi," lanjut dia.
Berdasarkan hasil survei, terlihat adanya perubahan kegiatan responden selama Ramadan yang jauh berbeda dibandingkan tahun lalu. Sebelumnya Ramadan dihabiskan dengan buka puasa bersama keluarga dan teman, ngabuburit, ibadah di luar rumah, serta belanja baju baru untuk lebaran.
Tahun ini, 78 persen responden beribadah hanya di dalam rumah. Alih-alih ngabuburit, waktu luang dipakai untuk menonton film (71 persen), komunikasi tetap berjalan meski hanya dilakukan lewat panggilan video bersama keluarga dan teman (56 persen). Selain itu, aktivitas lain yang sering dilakukan selama pandemi adalah membeli makanan lewat layanan pesan antar (44 persen) serta berdonasi (18 persen).
Baca Juga: Jokowi Minta Pemda Dorong Rakyatnya Menabung dan Banyak Kredit
Selain itu, 91 persen masyarakat tidak melakukan tradisi mudik pada tahun ini. Tiga aktivitas yang akan dilakukan ketika tidak menjalani tradisi mudik adalah video call dengan keluarga dan kerabat (51 persen), menghabiskan waktu bersama keluarga di rumah (42 persen), dan mengunjungi tetangga terdekat (5 persen).