3 Tahap yang Dilalui Seseorang Saat Menghadapi Pandemi Covid-19

Vania Rossa Suara.Com
Rabu, 13 Mei 2020 | 21:21 WIB
3 Tahap yang Dilalui Seseorang Saat Menghadapi Pandemi Covid-19
Ilustrasi stres [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pandemi Covid-19 yang terjadi di seluruh dunia telah mengubah banyak kehidupan manusia. Tak hanya menciptakan situasi baru, tetapi juga mengubah aktivitas masyarakat yang mau tak mau harus beradaptasi dengan kenormalan baru.

Dokter spesialis kedokteran jiwa Leonardi Goenawan, menuturkan, ada beberapa tahap kondisi perilaku individu menghadapi pandemi COVID-19.

1. Tahap disrupsi

Seseorang akan mengalami perubahan pola hidup, perubahan rutinitas sehari-hari, dan kehilangan kebebasan karena harus hidup dalam karantina atau di rumah saja dan tidak bepergian. Berbagai informasi yang beredar membuat hidup semakin mencekam.

Baca Juga: Pandemi Covid-19 Bisa Jadi Momentum Kebangkitan Industri Farmasi Nasional?

"Tidak sedikit yang mengalami kecemasan tinggi karena khawatir tertular, sulit konsentrasi, yang kemudian diikuti oleh perubahan pola makan dan pola tidur," katanya dalam siaran resmi, Rabu (13/5/2020), dikutip dari Antara.

Penyakit kronis yang sudah lama dialami mulai kembali tidak stabil, termasuk gangguan-gangguan psikis yang sebelumnya pernah dialami.

2. Tahap kebingungan dan ketidakpastian

Menurut dokter di RS Pondok Indah Bintaro Jaya, pada tahap ini individu merasa lelah secara mental karena tak ada kepastian, terlebih kalau sumber penghasilan jadi terhambat. Kualitas hidup jadi menurun, begitu pula daya beli. Barang-barang jadi langka. Rencana sederhana yang dulu bisa mudah dilakukan, jadi angan-angan belaka.

"Situasi kecemasan ini dapat meningkatkan konsumsi rokok, alkohol, dan penyalahgunaan obat yang mungkin pada awalnya dimaksudkan untuk meringankan beban pikiran," katanya lagi.

Baca Juga: Cerita Keluarga di Australia Berganti Peran Peran Sejak Pandemi Covid-19

3. Mulai menerima standard normal yang baru

Jika dua tahap sebelumnya telah dilampaui, seseorang mulai bisa menerima kondisi dan terbiasa dengan perubahan kebiasaan dan pola hidup. Gaya hidup berdiam diri di rumah jadi hal lazim. Seseorang jadi selektif dalam berbelanja dan memanfaatkan teknologi agar bisa memenuhi kebutuhan dari dalam rumah.

Aktivitas dasar di dalam rumah serta minuman tradisional untuk menjaga kesehatan jadi pilihan. Orang semakin mengoptimalkan teknologi untuk bekerja secara virtual. Pada tahap ini, rasa kebersamaan dan senasib sepenanggungan juga timbul.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI