Suara.com - Demi menarik minat konsumen, tak jarang para pedagang berusaha menerapkan ide-ide unik untuk promosi. Namun, bagaimana jika cara yang diterapkan justru membuat calon pembeli ketakutan?
Jelang perayaan Lebaran 2020, mungkin sudah mulai banyak orang yang membeli barang-barang baru, termasuk mukena atau perlengkapan salat lainnya.
Saat ini kita memang tidak disarankan terlalu sering keluar rumah jika tak ada keperluan mendesak sehingga belanja online bisa jadi alternatif. Hanya saja, pernahkah Anda dibuat merinding dengan cara pedagang busana muslim promosi mukena di toko mereka?
Beberapa waktu lalu, akun Instagram @lucugila.id membagikan ulang foto sebuah manekin yang mengenakan mukena.
Baca Juga: Wajibkan Pemakaian Masker, Prancis Tetap Larang Penggunaan Cadar
"Gimana perasaan kalian jika jumpa seperti ini?" tulis akun @lucugila.id dalam keterangan unggahannya itu.
Dalam foto tersebut, tampak sebuah manekin mengenakan mukena putih. Boneka itu kemudian dipajang dengan cara digantung pada langit-langit toko sehingga tampak seperti melayang.
Hingga Selasa (12/5/2020), unggahan tersebut telah disukai sebanyak lebih dari 71 ribu kali oleh warganet dan mengumpulkan ribuan komentar.
Melihat hal itu, banyak warganet yang mengaku kaget dan mendadak merasa horor. Rupanya, manekin bermuka putih yang digantung itu mengingatkan mereka dengan sosok hantu kuntilanak.
"Astagfirullah hal adzim.... Aku kira kuntilanak," komentar seorang warganet.
Baca Juga: Viral Joget Dugem Pakai Mukena, Pria di Sumsel Terancam 6 Tahun Penjara
"Aku kira Mbak Kunti," komentar warganet lain.
Ada pula yang berkomentar, "Mbak Kunti tobat."
"Ukhti ngapain main tambang? Turun, turun," imbuh warganet lainnya.
Beberapa warganet juga menyebut jika cara memajang mukena seperti itu justru bisa membuat pembeli ketakutan, bukannya tertarik membeli.
"Itu malah nggak ada yang beli, Bambang.... Keburu kabur duluan," ungkap seorang warganet di kolom komentar.
"Cocok lagi pas mati lampu, bawahnya kasih lilin. Fix pada kabur duluan," komentar warganet lainnya.