Anak Laki-laki Dianggap Lebih Mungkin Langgar Aturan PSBB atau Lockdown

Senin, 11 Mei 2020 | 14:25 WIB
Anak Laki-laki Dianggap Lebih Mungkin Langgar Aturan PSBB atau Lockdown
Ilustrasi lockdown/PSBB (Dok. Pixabay/Congerdesign)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Sekitar 30 persen laki-laki usia 18 hingga 24 tahun percaya bahwa tidak ada risiko mereka tertular virus karena masih muda. Sementara hanya 20 persen perempuan dalam kategori yang sama merasakan berpendapat hal serupa.

Hampir 40 persen pria muda berpikir tidak ada risiko mereka dapat dengan mudah menyebarkan virus ke orang lain ketika mereka tidak memiliki gejala, dibandingkan dengan hanya di bawah 25 persen perempuan.

"Kita tahu bahwa laki-laki pada umumnya mengambil lebih banyak risiko dan para psikolog evolusi selalu menjelaskan bahwa dalam hal ini, pria berusaha memamerkan," kata Liat Levita dari University of Sheffield.

"Mereka akan mengambil lebih banyak risiko dan proses pengambilan keputusan mereka dibentuk oleh itu. Sehingga perilaku mereka terlihat masuk akal bagi mereka sendiri," tambahnya.

Baca Juga: Meteor Jatuh di Surabaya, Benarkah?

Para peneliti juga menemukan hubungan antara kepatuhan aturan lockdown dan depresi. Mereka yang depresi cenderung tidak mematuhi aturan, sementara mereka yang cemas sebenarnya lebih cenderung untuk mematuhi langkah-langkah jarak sosial dan mencuci tangan.

Hampir setengah dari koresponden mengatakan, mereka merasa lebih cemas pasca kebijakan lockdown diterapkan. Hal itu bisa berbahaya. Karena menurut Levita semakin banyak orang mengalami depresi, semakin tidak patuh dan tidak termotivasi.

"Jadi, jika Anda perlu mencuci tangan lebih sering dan perlu melakukan upaya dalam mengikuti pedoman, itu bukan sesuatu yang Anda benar-benar akan dapat melakukannya dengan sangat baik," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI