Anak Laki-laki Dianggap Lebih Mungkin Langgar Aturan PSBB atau Lockdown

Senin, 11 Mei 2020 | 14:25 WIB
Anak Laki-laki Dianggap Lebih Mungkin Langgar Aturan PSBB atau Lockdown
Ilustrasi lockdown/PSBB (Dok. Pixabay/Congerdesign)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Anak Laki-laki Dianggap Lebih Mungkin Langgar Aturan PSBB atau Lockdown

Anak muda di Inggris terutama laki-laki, lebih besar kemungkinan melakukan pelanggaran pembatasan wilayah seperti aturan Lockdown yang diterapkan guna menghindari infeksi wabah virus corona penyebab sakit Covid-19.

Melalui penelitian yang dilakukan oleh Universitas Sheffield dan Universitas Ulster menunjukkan, lebih dari separuh laki-laki berusia 19 hingga 24 tahun telah keluar rumah untuk bertemu teman atau keluarga mereka.

Selain itu kurang dari 40 persen dari mengaku mencuci tangan saat keluar dan kembali ke rumah dan 10 persen mengatakan tidak pernah melakukan hal itu.

Baca Juga: Meteor Jatuh di Surabaya, Benarkah?

Seperlima dari mereka telah ditegur oleh polisi saat berada di jalan dan dibubarkan, didenda atau bahkan ditangkap karena melanggar aturan.

Studi tersebut menyebutkan bahwa sebagian besar anak muda laki-laki yang lebih tua mengaku tetap berolahraga lebih dari sekali sehari atau tetap menjaga jarak setidaknya dua meter dari orang lain ketika mereka meninggalkan rumah.

Namun, lima puluh persen mengaku mereka telah berkumpul dalam kelompok lebih dari dua orang di taman atau ruang publik.

Sedangkan para anak muda perempuan, berdasarkan hasil survei dari 2.000 koresponden usia 13-24 tahun, hasilnya hanya seperempat perempuan pada usia yang sama bepergian keluar rumah.

Setengah dari mereka selalu mencuci tangan setiap kali meninggalkan dan kembali ke rumah. Sayangnya, lebih dari setengahnya tidak pernah berolahraga lebih dari sekali sehari selama masa penguncian.

Baca Juga: Bukti Persaingan Alex dan Marc Marquez, Tak Mau Mengalah Bahkan Soal Tidur

Melansir dari situs Inews.co.uk, studi ini juga menemukan bahwa orang muda pada umumnya tidak menganggap diri mereka berisiko tertular virus corona atau risiko menularkan kepada orang lain.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI