Suara.com - Nama Stephanie Kurlow mungkin belum tenar di tanah air, tapi sepak terjangnya menjadi balerina berhijab pertama di dunia patut diacungi jempol. Wanita asal Australia ini berjuang agar bisa meneruskan cita-citanya meski banyak yang menolak karena berhijab.
Pada tahun 2017 lalu, Stephanie Kurlow pernah berkunjung ke Indonesia dan sosoknya langsung menarik perhatian.
Berdasarkan keterangan yang ia sampaikan kala itu, Stephanie mengaku datang dari keluarga kulit putih dan keluarganya memutuskan jadi mualaf ketika ia berumur 9 tahun.
Sejak saat itu, Stephanie memutuskan untuk berhijab namun sayangnya, gaya pakaian sopan ini membuatnya sulit diterima di sekolah balet di tempat tinggalnya. Tak mau menyerah, ia kemudian berusaha secara mandiri untuk jadi balerina.
Baca Juga: Harry Styles Mendadak Jadi Balerina, Kaki Mulusnya Bikin Salah Fokus
"Orang lain mengatakan bahwa kamu tak bisa melakukannya. Tapi hal tersebut tidak menghentikan mimpi saya dan memikirkan apa yang orang lain katakan tentang saya," ujarnya tiga tahun yang lalu.
"Saya tetap menjaga pandangan saya, tujuan saya, mimpi saya dan fokus dengan hal yang ingin saya capai," jelas wania yang mengidolakan Noor Tagouri dan Amna al-Haddad ini.
Kini, tiga tahun telah berlalu dari kunjungan terakhirnya ke Indonesia dan Stephanie menepati janjinya untuk tetap berkarya dan berprestasi dengan jalannya. Ia kini semakin dikenal di dunia balet dan kariernya semakin moncer.
Melansir Daily Mail, nama Stephanie semakin terkenal setelah ia meluncurkan kampanye '1st Muslim Hijabi Ballerina In The World'.
Gebrakan ini membuatnya disorot dunia dan sosoknya berhasil menyabet beasiswa Game Changer di bidang olahraga dari salah satu merek fesyen papan atas.
Baca Juga: Hush Puppies Ajak Kaum Hawa Kerja Pakai Sepatu Balerina
Ia juga berkembang jadi duta 'Remove Hate From The Debate' dan mengajak anak-anak muda untuk berhenti menyampaikan ujaran kebencian di dunia maya.