Suara.com - Pandemi Covid-19 membawa dampak besar, tak hanya bagi para pekerja, tapi juga para pengusaha. Namun, momen ini bisa jadi kesempatan untuk menciptakan peluang usaha sendiri.
Paxel, startup logistik berbasis teknologi pertama asal Indonesia, secara umum melihat bahwa saat ini perilaku belanja masyarakat semakin mengarah ke online untuk memenuhi kebutuhan.
Hal ini juga bisa dilihat dari hasil riset Kantar pada Februari 2020, yang menunjukkan terjadi peningkatan aktifitas belanja online sebesar 32%. Ini karena perubahan perilaku masyarakat yang mengurangi aktivitas di luar ruangan.
Bryant Christanto, CEO Paxel, melihat permintaan akan frozen food dari beragam brand UKM belakangan ini semakin populer, terutama memasuki bulan Ramadan. "Terkait ketidakstabilan ekonomi yang belakangan dialami banyak pihak, gencarnya bisnis para pelaku UKM ini adalah peluang yang bagus untuk dijajaki. Memulai bisnis berskala kecil menengah, seperti berjualan makanan beku, bisa dilakukan dengan mudah asalkan kita mengerti caranya," tambahnya.
Baca Juga: Layanan Khitan ke Rumah Pasien saat Pandemi Corona
Untuk itu, Paxel merangkum 3 tips untuk memulai dan mempertahankan bisnis UKM di tengah masa pandemi dari para mitra:
1. Inovasi produk berdasarkan kebutuhan
Asri, pemilik usaha Jahitin.com, mengaku menjalankan bisnis dengan fleksibel setelah melihat kebutuhan persediaan masker dengan standar medis yang sempat langka. “Meskipun kami bukan produsen masker, kami coba untuk fleksibel dengan kebutuhan masyarakat sekarang,” ujar Asri.
Inovasi Jahitin.com ditambah penjualan online lewat Paxel Market, akhirnya membuat 300 mitra penjahit mereka tetap produktif memproduksi 3.000 masker per hari di masa pandemi ini.
2. Perhatikan standar kualitas produk
Baca Juga: Meski Ramadan Saat Pandemi, 46 Persen Warga Tetap Membeli Keperluan Ibadah
Terkait toko yang tidak bisa beroperasi, untuk tetap bisa berjualan, Bakso Ati Raja Makassar, menghadirkan paket ekonomis spesial bulan Ramadhan. “Meskipun ekonomis, kualitas bahan dan ukuran bakso tidak boleh berubah. Yang terpenting adalah bagaimana mempertahankan produk di pasaran, bukan hanya mencari keuntungan,” ujar Honny selaku pemilik.
Mempertahankan kualitas produk salah satunya adalah memastikan produk dikirim dalam keadaan baik. “Kami selalu memastikan paket dikemas sesuai arahan Paxel, yaitu menggunakan box berbahan aman dan kuat, menambahkan ice gel, dan memastikan tidak ada ruang hampa di dalamnya untuk menghindari kerusakan akibat guncangan di perjalanan,” kata sang pemilik.
3. Maksimalkan layanan sameday delivery
Maraknya bisnis UKM di jalur online, membutuhkan partner yang bisa memastikan produk diterima konsumen dengan cepat dan aman. Layanan logistik sameday delivery membuat pengusaha UKM tidak terbatasi oleh jarak yang jauh.
Andrew Prasetya, pemilik usaha Boncafe Surabaya, menjelaskan bagaimana dia memaksimalkan penjualannya dengan layanan sameday delivery. “Karena sekarang diterapkan PSBB, kafe kami arahkan untuk penjualan online saja, khususnya frozen food. Akhirnya kami cari partner logistik yang bisa memastikan barangnya aman sampai di pembeli. Kami dapat pesanan paling banyak dari Jakarta, dan karena Paxel bisa sameday delivery antarkota, kami tidak kesulitan kirim barang dari Surabaya, bisa langsung sampai di hari yang sama dan bisa dilacak juga paketnya sudah di mana,” jelas Andrew.
Nah, melihat bagaimana UKM dapat terus mengembangkan bisnis selama pandemi Corona ini, Bryant Christanto mendorong masyarakat untuk berani mengambil kesempatan ini dan memaksimalkan pemasukan selama di rumah saja. “Khususnya di bulan Ramadan, ada banyak peluang bisnis yang bisa dijalankan, seperti berjualan makanan beku, kue kering, atau aneka kerajinan tangan,” tutupnya.