Suara.com - Begini Tradisi Rayakan Hari Waisak di Jogja, Pusatnya di Borobudur.
Selain suasana bulan Ramadan yang berbeda, satu lagi perayaan agama yakni Hari Raya Waisak yang jatuh pada 7 Mei besok juga akan tampak berbeda.
Hari Waisak merupakan perayaan yang dilakukan untuk memperingati kelahiran Buddha. Hari Raya ini dirayakan dengan berbagai tradisi yang unik di beberapa negara di dunia, salah satunya Indonesia yang biasanya dipusatkan di Candi Borobudur, Jawa Tengah dan di pelataran Vihara Giriloka.
Terkait dengan perayaan Hari Raya Waisak, ada 3 tahap penting di dalam kehidupan Buddha yang diperingati dalam perayaan tersebut, yakni tahap kelahiran, tahap pencerahan, dan kematian.
Baca Juga: Cegah Corona, Kemenag Ajak Umat Budha Rayakan Waisak di Rumah Masing-masing
Tradisinya di Candi Borobudur, biasanya perayaan Waisak akan digelar besar-besaran dengan berbagai kegiatan.
Di Indonesia, umat Buddha di setiap daerah memiliki tradisi tersendiri dalam merayakan Waisak. Peleburan budaya setempat menjadikan tradisi yang dilakukan semakin unik dan meriah. Karena itulah, saat ini tradisi Waisak menjadi salah satu hal yang selalu ditunggu-tunggu oleh warga lokal maupun wisatawan.
Sayang tahun ini, tradisi waisak, kemeriahan perayaan Waisak tidak digelar seperti biasanya.
Apa saja tradisi meriah yang biasanya digelar. Berikut beberapa perayaan Waisak yang dikenal memiliki tradisi paling meriah:
Kirab agung amisa puja di Yogyakarta
Baca Juga: Indahnya Lampu Lampion Waisak di Candi Borobudur
Ada tradisi Kirab agung amisa puja yang dilakukan di Yogyakarta. Budaya Jawa ini mengarak replika Sang Buddha sambil membawa bermacam sajen persembahan ke salah satu vihara terdekat. Nantinya, aneka sajen yang meliputi nasi tumpeng, air waisak, dan api akan disemayamkan di pelataran Vihara Giriloka.
Pelaksanaan tradisi ini bertujuan untuk mengenang ajaran Guru Agung Buddha Gautama. Hal yang paling dinanti dan tidak kalah menarik dalam perayaan, rombongan biasanya yang mengikuti kirab akan melantunkan doa dengan mengenakan pakaian adat Jawa. Jadi, sangat terlihat rasa kompak antarwarga di daerah tersebut.
2.Trisuci Waisak di Magelang
Setiap tahunnya, Trisuci Waisak di Candi Borobudur selalu ramai didatangi umat Buddha dari pelosok tanah air. Bukan tanpa alasan, hal ini karena perayaan Hari Waisak Indonesia dipusatkan di sini selama satu minggu. Tak heran bila tradisi Trisuci Waisak di Candi Borobudur selalu berlangsung khidmat.