Suara.com - Hindari Pandemi Perceraian Selama Wabah Corona, Ini yang Bisa Kamu Lakukan
Pandemi virus corona Covid-19 saat ini telah mengganggu hampir seluruh aspek dalam kehidupan termasuk juga hubungan pernikahan.
Dilansir News.com.au para ahli bahkan memperkirakan ada lonjakan permintaan cerai setelah aturan lockdown dicabut di beberapa wilayah dibanyak negara, seperti yang terjadi China.
Bahkan, hal yang lebih serius, terjadinya lonjakan tingkat kekerasan dalam rumah tangga karena orang-orang terlalu lama terkurung di rumah mereka yang menyebabkan tekanan serta kegelisahan.
Baca Juga: Nekat Datangkan 500 TKA China, Pemerintah Disebut Tak Peka dan Keras Kepala
Belum lagi dengan masalah finansial yang terjadi, yang menyebabkan lebih banyak pasangan bertengakar lebih banyak dari biasanya.
Ini adalah waktu yang menantang dan menguji kesabaran pasangan satu sama lain. Ada kemungkinan, hal ini membuat 'pandemi perceraian' bisa terjadi.
Tetapi situasi ini tidak selalu buruk. Beberapa pasangan menggunakan waktu ini untuk menjadi lebih dekat. Ya, ini adalah kesempatan untuk terhubung kembali secara emosional dan mengatasi masalah yang telah terkubur di bawah permukaan selama ini.
Untuk menghindari keretakan dalam rumah tangga atau menghindari perceraian di tengah pandemi, berikut beberapa langkah yang dapat membantu hubungan Anda.
1. Beri ruang satu sama lain
Baca Juga: Ikut Ferdian Paleka Nge-Prank Waria, Rekan Serahkan Diri Diantar Keluarga
![Ilustrasi pasangan konflik, berdebat atau bertengkar. (Shutterstock)](https://media.suara.com/pictures/original/2017/02/13/17239-ilustrasi-pasangan-konflik-berdebat-bertengkar.jpg)
Waktu dan ruang Anda mungkin cukup terbatas saat ini. Tapi, cobalah sebisa mungkin untuk memberi ruang ke dalam hubungan sebaik yang Anda bisa. Misalnya dengan bekerja dari kamar yang berbeda, salah satu dari Anda pergi berjalan-jalan terpisah keluar atau melakukan aktivitas kesukaan yang berbeda.
2. Jaga stabilitas hubungan
![Ilustrasi pasangan berduaan - (Pixabay/juanerasmus85)](https://media.suara.com/pictures/original/2020/03/09/57318-ilustrasi-pasangan-berduaan-pixabayjuanerasmus85.jpg)
Untuk kesehatan mental Anda dan pasangan, atur rutinitas sehari-hari dengan memasukkan waktu yang berisi hal-hal yang biasanya Anda lakukan, seperti mengatur waktu makan, olahraga harian, waktu sendiri, dan waktu bersama.
Jika Anda memiliki anak-anak yang homeschooling, buat jadwal siapa yang akan bertanggung jawab untuk mendampingi anak-anak, sehingga Anda berdua mendapatkan istirahat dan berbagi tanggung jawab.
"Tanpa waktu ini, tingkat stres Anda akan meningkat dan Anda berisiko mengalami frustrasi pada pasangan Anda," kata Psikolog Donna Cameron
3. Hati-hati dengan emosi yang Anda rasakan
![](https://media.suara.com/pictures/original/2016/12/14/o_1b3u87o9g15rc12uvrm010lvqbma.jpg)
Banyak dari kita mengalami emosi yang meningkat. Ini membuat kita lebih rentan marah oleh pasangan dan kurang toleran terhadap mereka.
Pasangan yang secara emosional cerdas akan mengakui emosi mereka sendiri dan memberikan ruang bagi orang lain untuk memilikinya. Sebelum Anda bereaksi, sadarilah emosi yang Anda rasakan.
Mengakui emosi Anda mengarah pada proses yang disebut 'beri nama untuk menjinakkannya', di mana otak kita melepaskan zat kimia saraf yang menenangkan.
Ini memungkinkan kita untuk berbicara dengan lebih tenang, untuk tidak mengatakan sesuatu yang dapat menyebabkan pertengkaran dan lebih memahami orang lain.
4. Pilihah kata-kata dengan benar
![](https://media.suara.com/pictures/original/2016/01/22/o_1a9kirfi81kq29oh1dng1rslr66a.jpg)
Bagaimana kita mengatakan apa yang ingin kita katakan itu penting.
John Gottman, yang mempelajari pasangan dalam 'Lab Love' selama lebih dari 40 tahun menemukan empat gaya komunikasi yang memprediksi akurasi 90 persen hubungan yang mengarah pada perceraian.
Keempat gaya komunikasi yang ditemukan Dr Gottman untuk memprediksi perceraian adalah, kritik, pertahanan diri, Slstonewalling (penuh rahasia) dan penghinaan.
Dia menyarankan bahwa ketika mengatakan sesuatu yang mungkin sulit bagi pasangan Anda untuk mendengar, gunakan permulaan yang lembut.
5. Kelola keuangan layaknya sebuah tim
![Ilustrasi pasangan (shutterstock)](https://media.suara.com/pictures/original/2014/05/06/shutterstock_143383954.jpg)
Dengan banyaknya orang yang kehilangan pekerjaan atau mengalami penurunan pendapatan karena pandemi, tekanan keuangan menambah masalah bagi banyak rumah tangga.
Dominic Beattie dari Savings.com.au, menyarankan bahwa setiap pasangan dapat meninjau tujuan keuangan mereka bersama-sama dan secara teratur berbicara tentang cara untuk tetap berada di jalur.
“Komunikasi dua arah yang terbuka, jujur, dan pengambilan keputusan adalah kuncinya. Kompromi juga penting. Penting bagi Anda untuk membuat keputusan keuangan besar sebagai sebuah tim," kata Beattie.
6. Memahami kehidupan seks Anda mungkin akan mengalami perubahan
![Ilustrasi pasangan sedang bercinta. [shutterstock]](https://media.suara.com/pictures/original/2017/04/03/84727-ilustrasi-pasangan-bercinta.jpg)
Pandemi adalah waktu yang menantang bagi kehidupan seks. Stres sering menyebabkan penurunan hasrat seksual. Gunakan waktu ini untuk fokus membangun hubungan, keintiman dan kerja tim. Hubungan Anda bisa berakhir kuat untuk itu.