Hardiknas 2020 di Tengah Pandemi: Ini Curhatan Siswa, Orangtua dan Guru

Sabtu, 02 Mei 2020 | 14:15 WIB
Hardiknas 2020 di Tengah Pandemi: Ini Curhatan Siswa, Orangtua  dan Guru
Hardiknas 2020 di Tengah Pandemi: Ini Curhatan Siswa, Orangtua dan Guru. (Suara.com/Dini Afrianti Efendi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Tantangan Guru dan Orangtua
Bukan hanya siswa yang belajarnya dirumahkan, tetapi juga pekerjaan kantor para orangtua juga beralih ke rumah.

Alhasil semuanya berkumpul di rumah. Nah, ini yang sulit dihadapi, karena para orangtua harus membimbing anak belajar di rumah, tapi di sisi lain harus juga menyelesaikan pekerjaan kantor. Repot kan?

Pendi (46) misalnya, selain bekerja dari rumah, ia juga harus membimbing dan membantu mengerjakan tugas sekolah putranya setiap hari.

Sebagai seorang wirausaha Pendi harus bisa menyeimbangkan waktu antara pekerjaan dan mendidik putranya. Ia sadar betul cukup sulit untuk menjadi guru bagi anaknya, apalagi bila pelajaran anaknya bukan bidangnya.

Baca Juga: Menggemaskan, Foto Terbaru Putri Charlotte di Ulang Tahun Ke-5

"Iya susah juga, apalagi pelajaran anak sekarang beda sama pelajaran dulu. Beda juga kan kondisi di rumah sama di sekolah. Apalagi ada sebagian kerjaan ya begitu nggak maksimal jadinya," cerita Pendi panjang lebar kepada Suara.com.

Hal senada juga diakui ibu rumah tangga, Ratna Purwanti (42) yang harus ekstra pintar membagi waktu antara pekerjaan sebagai ibu rumah tangga, kerja sampingannya berjualan kue dan kini ditambah membimbing anaknya belajar dari rumah.

Selanjutnya: Belajar Tanpa Tatap Muka Kurang Efektif ...

"Ibunya kadang mempunyai tugas di rumah juga, jadi kendalanya terbenturlah antara tugas anak sama urusan rumah tangga," aku Ratna ibu dua anak yang tinggal di Bekasi, Jawa Barat.

Jika suasana sudah tidak kondusif antara pekerjaan dan membimbing anak belajar, membuat pekerjaan orangtua jadi ekstra. Yang dikhawatirkan adalah stres yang dialami orangtua dan berimbas pada anak.

Baca Juga: Agar Mapan Finansial, Tinggalkan 7 Kebiasaan Buruk Ini di Usia 30 tahun

Psikolog sekaligus Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi bahkan juga mengungkap banyak mendapat laporan anak-anak yang mengalami stres dan tertekan selama belajar dari rumah. Ini karena cara orangtua yang tidak mampu mendampingi putra-putrinya saat belajar.

"Beberapa ingin segera rindu kembali lagi ke sekolah. Bertemu dengan ibu guru atau bapak guru yang menjelaskan dengan lebih nyaman, lebih tenang, dan lebih kreatif," ungkap Kak Seto beberapa waktu lalu.

Kondisi itulah yang dialami pula oleh Pendi. Menurutnya awal-awal putranya yang masih SD sangat senang belajar dari rumah. Tapi seiring berjalannya waktu putranya mulai uring-uringan.

Menurutnya itu terjadi karena suasana rumah berbeda dengan sekolah.

"Paling kita hanya kasih pengertian, bahwa dengan keadaan seperti sekarang ini," ungkap Pendi.

Sedangkan menurut Ratna, anaknya yang juga masih SD harus ekstra dipaksa agar mau belajar dan fokus. Mengingat ia sangat mengenal karakter anaknya itu.

"Terus terang aja anak saya sepertinya itu males untuk belajar. Kalau orangtuanya nggak mendorong, anak itu nggak fokus sama pelajarannya," tegas Ratna.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI