Agar Mapan Finansial, Tinggalkan 7 Kebiasaan Buruk Ini di Usia 30 tahun

Vania Rossa Suara.Com
Jum'at, 01 Mei 2020 | 20:14 WIB
Agar Mapan Finansial, Tinggalkan 7 Kebiasaan Buruk Ini di Usia 30 tahun
Ilustrasi belanja di mal [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Psikolog menyebut usia 30 tahun sebagai orang dewasa muda. Idealnya, di usia ini, Anda sudah mapan finansial. Tapi faktanya, tak sedikit mereka di usia 30 tahun yang belum mencapai kondisi mapan finansial.

Di mana salahnya? Ini semua tentang kebiasaan keuangan yang berbahaya, yang tidak memungkinkan Anda untuk mencapai kesuksesan.

Dilansir dari laman Bright Side, para ahli keuangan membedah kebiasaan buruk apa saja yang harus Anda tinggalkan di usia 30 tahun agar mapan finansial tak sekadar mimpi.

1. Melakukan terapi belanja

Baca Juga: Bukan Hanya Fisik dan Mental, Ini Tips Sehat Finansial Hadapi Pandemi

Bagi banyak orang, belanja ibarat terapi untuk memperbaiki suasana hati. Padahal, ini adalah kebiasaan yang bisa berdampak buruk pada kondisi finansial Anda.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Slickdeals, pelanggan Amerika melakukan setidaknya 3 kali pembelian dalam seminggu yang tidak direncanakan, dan ini mempengaruhi kondisi finansial mereka.

Pakar keuangan telah mengeksplorasi dan menjelaskan mengapa terapi belanja adalah ide yang buruk. Itu karena Anda berisiko membeli banyak barang yang sesungguhnya tidak diperlukan.

Untuk memperbaiki suasana hati, bersenang-senang sesungguhnya bisa dilakukan dengan gratis. Misalnya jalan-jalan dengan teman, piknik, atau berolahraga di udara terbuka. Ini semua dapat meningkatkan suasana hati Anda seperti halnya berbelanja. Dan hal-hal ini jauh lebih aman bagi Anda secara finansial.

2. Menganggap kartu kredit sebagai uang pribadi

Baca Juga: Peran Wanita di Hari Kartini Memerangi Dampak Finansial Pandemi Covid-19

Kartu kredit bukan sumber pendapatan, ini adalah sesuatu yang banyak orang lupakan. Jika Anda memperlakukan kartu kredit sebagai uang pribadi, mungkin lebih baik Anda berhenti menggunakannya sama sekali. Limit kredit yang tinggi pada kartu kredit Anda sering menciptakan ilusi bahwa Anda memiliki uang yang dapat Anda belanjakan.

3. Suka pergi liburan dadakan

Liburan yang tidak direncanakan bisa menjadi masalah besar bagi kondisi finansial Anda, karena harga tiket dan hotel bisa jauh lebih mahal. Ingat, ada waktu-waktu tertentu dalam setahun yang memengaruhi biaya penerbangan, juga hari-hari tertentu dalam seminggu.

Hari Selasa dan Rabu adalah hari termurah untuk bepergian. Sedangkan hari terburuk untuk bepergian adalah hari Minggu di bulan Juli dan Desember - harganya bisa sangat tinggi.

4. Tidak pernah menawar

Di Indonesia dan beberapa negara lainnya di kawasan Timur, masyarakatnya memiliki tradisi hebat dalam hal jual beli, di mana penjual dan pembeli sangat suka tawar-menawar. Ini adalah semacam seni dan keterampilan yang hebat bagi orang-orang yang suka menghemat uang.

Anda dapat menawar di mana saja - bahkan saat membeli apartemen, furnitur, atau bahkan perangkat audio. Selalu ada peluang untuk mendapatkan diskon jika Anda bisa menegosiasikan harganya. Jangan kehilangan kesempatan untuk menghemat uang. Terkadang, yang dibutuhkan hanyalah meminta diskon untuk mendapatkannya.

5. Menghabiskan uang untuk rokok dan alkohol

Merokok, minum alkohol, dan makanan cepat saji tidak hanya buruk bagi kesehatan Anda, tetapi juga untuk situasi keuangan Anda. Pakar keuangan menghitung bahwa rata-rata warga negara AS menghabiskan sekitar 5.000 dolar atau Rp 76 juta per tahun untuk hal-hal ini. Tentu saja, makanan cepat saji membantu Anda menghemat waktu, tetapi itu buruk bagi kesehatan Anda dan harganya jauh lebih mahal daripada memasak sendiri.

6. Membeli mode yang tidak sesuai dengan gaya Anda

Sepatu berwarna ngejreng yang Anda beli dan hanya dipakai beberapa kali, atau tas tangan super trendi yang pada akhirnya hanya tergeletak berdebu di pojok lemari, cepat atau lambat akan menghancurkan keseimbangan finansial Anda.

Hindari membeli iten fesyen atau mode apapun yang tidak sesuai dengan diri Anda. Tak perlu memaksakan diri ikutan tren kalau memang Anda merasa tidak sesuai dengannya.

7. Beli kopi dari kafe setiap pagi

Ilmuwan Inggris menghitung bahwa rata-rata pegawai kantor menghabiskan 510 dolar atau Rp 7,7 juta setahun untuk membeli kopi. Tentu saja, harga secangkir kopi berbeda antar kota atau negara. Tetapi satu hal yang pasti, banyak uang dihabiskan untuk kopi. Minumlah kopi buatan sendiri saat Anda bekerja. Ini akan menghemat banyak uang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI