3. Suka pergi liburan dadakan
Liburan yang tidak direncanakan bisa menjadi masalah besar bagi kondisi finansial Anda, karena harga tiket dan hotel bisa jauh lebih mahal. Ingat, ada waktu-waktu tertentu dalam setahun yang memengaruhi biaya penerbangan, juga hari-hari tertentu dalam seminggu.
Hari Selasa dan Rabu adalah hari termurah untuk bepergian. Sedangkan hari terburuk untuk bepergian adalah hari Minggu di bulan Juli dan Desember - harganya bisa sangat tinggi.
4. Tidak pernah menawar
Baca Juga: Bukan Hanya Fisik dan Mental, Ini Tips Sehat Finansial Hadapi Pandemi
Di Indonesia dan beberapa negara lainnya di kawasan Timur, masyarakatnya memiliki tradisi hebat dalam hal jual beli, di mana penjual dan pembeli sangat suka tawar-menawar. Ini adalah semacam seni dan keterampilan yang hebat bagi orang-orang yang suka menghemat uang.
Anda dapat menawar di mana saja - bahkan saat membeli apartemen, furnitur, atau bahkan perangkat audio. Selalu ada peluang untuk mendapatkan diskon jika Anda bisa menegosiasikan harganya. Jangan kehilangan kesempatan untuk menghemat uang. Terkadang, yang dibutuhkan hanyalah meminta diskon untuk mendapatkannya.
5. Menghabiskan uang untuk rokok dan alkohol
Merokok, minum alkohol, dan makanan cepat saji tidak hanya buruk bagi kesehatan Anda, tetapi juga untuk situasi keuangan Anda. Pakar keuangan menghitung bahwa rata-rata warga negara AS menghabiskan sekitar 5.000 dolar atau Rp 76 juta per tahun untuk hal-hal ini. Tentu saja, makanan cepat saji membantu Anda menghemat waktu, tetapi itu buruk bagi kesehatan Anda dan harganya jauh lebih mahal daripada memasak sendiri.
6. Membeli mode yang tidak sesuai dengan gaya Anda
Baca Juga: Peran Wanita di Hari Kartini Memerangi Dampak Finansial Pandemi Covid-19
Sepatu berwarna ngejreng yang Anda beli dan hanya dipakai beberapa kali, atau tas tangan super trendi yang pada akhirnya hanya tergeletak berdebu di pojok lemari, cepat atau lambat akan menghancurkan keseimbangan finansial Anda.