Google.org telah mengumumkan bantuan sebesar 1 juta USD bagi Bebras Indonesia untuk membantu pelaksanaan pelatihan keahlian berpikir komputasional bagi 22.000 guru di 22 kota kecil dan besar melalui program Gerakan Pandai.
Saat ini, program Gerakan Pandai sedang mempersiapkan pelatihan untuk instruktur nasional secara virtual, yang akan dilanjutkan dengan pelatihan untuk guru inti.
Selama 16 tahun mengajar, Erna lebih sering menyampaikan materi ajarnya melalui kelas tatap muka. Namun, tahun ini Erna dan guru lainnya di SMP Islam Al Azhar 26 Yogyakarta menghadapi tantangan untuk selalu menyampaikan pelajaran secara virtual selama pembelajaran jarak jauh berlangsung sejak 16 Maret 2020.
Untuk melancarkan proses ini, sekolah menentukan jadwal pelajaran yang terdiri dari tiga mata pelajaran per hari.
Baca Juga: Di Rumah Aja! Kepoin 5 Artis Pria Unjuk Kebolehan Masak nih
Selama pembelajaran jarak jauh berlangsung, guru tetap memberikan pendampingan kepada siswa dan berkolaborasi dengan orang tua siswa untuk memastikan proses pembelajaran berlangsung produktif.
Di sisi lain, sebagian besar siswa maupun orang tua siswa tidak siap dengan kondisi ini dan terbatasnya ketersediaan teknologi yang diperlukan menjadi tantangan bagi para guru.
Kejenuhan siswa selama mengikuti pembelajaran jarak jauh juga mendorong para guru untuk memberikan materi pelajaran yang interaktif agar siswa tetap semangat dan tertarik dalam belajar.
Selama masa PSBB, Erna mengandalkan teknologi digital dalam mengajar.
Kelas tatap muka dialihkan menjadi kelas virtual dengan melakukan konferensi video. Erna juga sudah mulai memanfaatkan berbagai fitur yang tersedia dalam situs Mengajar dari Rumah.
Baca Juga: Segarnya Buka Puasa dengan Es Campur Puding Lumut
Erna mengandalkan Google Classroom untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan siswa selama kegiatan pembelajaran dan menggunakan Google Formulir untuk memberikan kuis dan penilaian kepada siswa.