Terlalu Cantik, Perempuan Ini Ditolak Saat Konsul ke Dokter Jiwa

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Jum'at, 01 Mei 2020 | 08:00 WIB
Terlalu Cantik, Perempuan Ini Ditolak Saat Konsul ke Dokter Jiwa
Perempuan ditolak dokter karena terlalu cantik. (dok: Jade Rowlands)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang perempuan mengaku ditolak oleh dokter saat ingin mengakses layanan kesehatan mental alasannya karena terlalu cantik. Lha kok bisa?

Perempuan yang dibilang terlalu cantik, Jade Rowlands mengatakan telah mencoba mengakses dukungan kesehatan mental sejak berusia 18 tahun. Dia didiagnosis menderita PTSD, yang memicu depresi, kecemasan, dan gejala panik.

Namun terlepas dari hal itu, perempuan 31 tahun ini belum menerima bantuan yang diharapkannya. Ibu satu anak itu mengklaim hanya ditawari 10 sesi konseling.

Perempuan ditolak dokter karena terlalu cantik. (dok: Jade Rowlands)
Perempuan ditolak dokter karena terlalu cantik. (dok: Jade Rowlands)

Meskipun ia telah menceritakan kondisinya dengan baik, menurutnya dokter tidak menganggap kondisinya serius.

Baca Juga: Peneliti Temukan Kesepian saat di Rumah Aja Tingkatkan Peradangan Tubuh

"Saya telah mencoba setiap anti-depresi dan memiliki konseling. Saya melakukan salah satu sesi konseling ketika saya berusia 18 tahun dan satu sesi lagi tahun sebelumnya," kata Jade seperti dilansir ari Daily Star, Kamis (30/4/2020).

Jade Rowlands mengungkapkan bahwa hanya karena kukunya ditata rap rambutnya yang indah, dan serta make up ya g ia kenakan, membuat dokter menolaknya.

"Pada dasarnya, mereka mengatakan kepada saya bahwa saya terlalu cantik untuk mendapat bantuan. Aku masuk ke sana menangis. Aku sedih pergi ke sana."

Jade Rowlands ditawari lebih banyak konseling di pertemuan itu, tetapi mengatakan sesi belum diatur setelah berbulan-bulan menunggu.Jade kemudian memutuskan untuk menempuh perawatan kesehatan swasta.

Ia sendiri telah ditangani dengan seorang dokter sejak dia menderita dua kejang pada bulan Januari.

Baca Juga: Diharapkan Dapat Menjadi Obat Covid-19, Apa Itu Hydroxychloroquine?

Ketika ditanya tentang keprihatinan Jade, juru bicara Dewan Kesehatan Universitas Aneurin Bevan mengatakan: "Akan tidak pantas untuk mengomentari kasus-kasus individu, namun, kami akan meminta Ms Rowlands untuk melakukan kontak dengan kami sehingga kami dapat melihat kekhawatirannya."

Kini Jade tengah dalam proses mendirikan kelompok pendukung untuk orang-orang di daerah setempat dengan masalah kesehatan mental. Kelompok dengan nama 'Muddled Minds' dijadwalkan diluncurkan minggu ini. Dia berharap proyek ini akan dapat dimulai pada akhir tahun ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI