Kental Berbagi, Ini Indahnya Tradisi Ramadan Bersama Warga Sudan

Kamis, 30 April 2020 | 16:55 WIB
Kental Berbagi, Ini Indahnya Tradisi Ramadan Bersama Warga Sudan
Beragam hidangan khas Ramadan yang disajikan oleh masyarakat Sudan. (Sumber: Alnilin.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kental Berbagi, Ini Indahnya Tradisi Ramadan Bersama Warga Sudan

Masyarakat Sudan punya tradisi Ramadan dan budaya yang unik dan spesial untuk dirayakan. Salah satunya adalah tradisi berbagi yang cukup meriah di negara tersebut.

Setiap mendekati waktu berbuka puasa, di beberapa bagian Sudan, orang-orang akan menghentikan kendaraan yang lewat. Mereka lalu akan membagikan beberapa makanan dan minuman untuk berbuka puasa.

Warga Sudan juga terbiasa mengundang orang-orang untuk berbuka bersama mereka. Uniknya, terkadang mereka sampai memblokade jalan untuk mengajak masyarakat berbuka puasa.

Baca Juga: Wajah Glenn Fredly Diabadikan Dalam Mural

Di Sudan juga ada tradisi Musahirati. Sama seperti beberapa negara mayoritas Muslim lainnya, ini adalah tradisi unik dalam membangunkan sahur.

Di Sudan, Musahirati adalah sebutan bagi orang-orang baik dewasa maupun anak-anak yang bertugas membawa drum dan instrumen musik lainnya untuk membangunkan sahur di jalanan.

Mereka bisa ditemukan di sudut manapun di Sudan, dan mereka tak pernah berhenti memainkan alat musiknya. Saat sahur, biasanya warga Sudan memasak makanan, mengonsumsi kurma, dan meminum teh dengan susu, kadang-kadang mereka juga meminum kopi.

Untuk berbuka puasa, ada suatu tempat bernama Daraa. Tempat ini merupakan tempat di mana para lelaki dan anak laki-laki berbuka puasa bersama di tengah desa.

Beberapa warga desa lainnya berbuka puasa di masjid terdekat. Dan sisianya berbuka di rumah masing-masing.

Baca Juga: Rayakan Hari Kartini, Istri Irfan Bachdim Tampil Cantik dengan Baju Adat

Saat Ramadan, samp atau bubur yang terbuat dari tepung (campuran millet dan biji sorghum) biasanya menjadi makanan utama saat berbuka, terutama di daerah desa. Roti dan kacang-kacangan juga makanan yang cukup terkenal di kota-kota.

Minuman khas Sudan seperti jus yang menggunakan gula nabati alami juga terkenal saat Ramadan.

Makanan saat berbuka lebih beragam. Seperti aseedah (bubur sorghum), gurrasah (bubur dari tepung terigu) dan salad. Minuman spesial Ramadan terbuat dari sorghum dan sejumlah rempah disebut hilu-mir atau berarti pahit-manis.

Jus lemon dan hibiscus juga dihidangkan, termasuk juga aradaib dan tabalde, yang sama-sama terbuat dari buah akasia pahit.

Makanan berbuka lainnya seperti Baleela, kacang merah rebus dengan garam, Tequilia, Keema dengan bubuk okra, dan samboussek, serta ayam goreng, ikan goreng, salad humus, foul, felafel dengan minyak zaitun dan keju.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI