Suara.com - Bangkitkan Sektor Pariwisata di Tengah Pandemi, Bagaimana Caranya?
Tak bisa dipungkiri, sektor pariwisata mengalami dampak yang sangat buruk akibat pandemi virus Corona Covid-19. Adanya pembatasan sosial hingga karantina wilayah membuat pelaku industri pariwisata gigit jari.
Hal ini diamini oleh Organisasi Pariwisata Dunia PBB (UNWTO) yang memperkirakan 96 persen dari semua tujuan liburan di dunia tidak bisa dikunjungi selama pandemi virus Corona. Sekretaris Jenderal UNWTO Zurab Pololikashvili menyerukan agar segera disusun konsep untuk mengakhiri pembatasan dan karantina.
"Krisis ini telah menunjukkan kepada kita kekuatan solidaritas lintas batas. Kata-kata baik saja tidak akan menyelamatkan jutaan pekerjaan di sektor pariwisata yang terancam hilang," ujarnya, dilansir DW Indonesia.
Baca Juga: Keok Diterjang Badai Corona, Pariwisata di Bantul Merugi Hingga Rp11 Miliar
UNWTO mengimbau negara-negara agar memberi dukungan kepada sektor pariwisata sehingga dapat membuka jalan dalam membangun kembali ekonomi.
Sementara itu, Maria Frontera, ketua asosiasi perhotelan di pulau wisata Spanyol, Mallorca, mengatakan bahwa hal yang utama sekarang adalah memberikan rasa aman kepada para wisatawan.
Menurutnya yang penting bukan bagaimana kembali ke keadaan semula sesegera mungkin, tetapi apa langkah-langkah keamanan yang diperlukan agar wisatawan merasa aman saat berkunjung.
"Kita harus membangun kepercayaan. Tujuan utamanya adalah mengendalikan situasi dan mengkomunikasikannya secara kredibel kepada publik. Harus diawali dengan ini, sebelum semuanya berjalan kembali," ujar Frontera.
Di Italia, pemilik hotel dan operator wisata pantai sedang mengembangkan konsep jaga jarak. Ini dilakukan untuk memastikan bahwa protokol kesehatan tetap dilaksanakan jika ada wisatawan yang datang.
Baca Juga: Jokowi Yakin Corona Lenyap Akhir 2020, Wishnutama Siap Gairahkan Pariwisata
Upaya yang dilakukan antara lain engan konstruksi kaca plexi (plexiglas) di pantai untuk membagi-bagi tempat, dan hotel yang hanya diisi sebagian dari kapasitasnya. Tempat makan dan meja diatur sedemikian rupa untuk memenuhi jarak aman 2 meter, dan makanan akan disajikan langsung di meja tamu, tidak diatur seperti biasanya di satu meja panjang dengan sistem buffet atau prasmanan.
Di Yunani, pemerintah sedang mempertimbangkan semacam koridor pariwisata dari Eropa Barat. Pesawat khusus akan menerbangkan wisatawan ke resor-resor liburan yang terverifikasi bebas virus, dan seluruh wisatawan yang datang juga harus melalui cek kesehatan.
Belgia sedang mempertimbangkan pembuatan kartu akses untuk pantai. Negara-negara lain mencoba mengembangkan pariwisata di pedesaan untuk mengantisipasi pembatasan di kawasan pantai.
Para menteri dalam negeri Uni Eropa masih membahas rencana terkoordinasi untuk membuka kembali perbatasan bagi wisatawan. Tetapi ini bukan hal mudah, sebab di dalam negeri sendiri kebijakannya berbeda-beda. Ada tempat yang masih memberlakukan pembatasan ketat, ada yang mulai melakukan pelonggaran.