Suara.com - Ramadan adalah bulan yang paling menyenangkan. Hal ini juga dirasakan oleh masyarakat Kuwait, termasuk anak-anak. Mereka merayakannya melalui tradisi Ramadan yang sudah mengakar, yang disebur Gergean. Gergean merupakan festival turun-temurun yang biasanya dirayakan pada malam ke-13 dan 15 di bulan suci Ramadan.
Anak-anak akan mengenakan pakaian tradisional terbaiknya dan berjalan di sekitar rumahnya, menyanyikan lagu-lagu gembira sembari mereka mengetuk pintu-pintu rumah tetangga dan meminta permen atau kue sebagai ganti dari lagu yang mereka nyanyikan.
Selain Gergean, ada juga Graish yang merupakan tradisi berkumpulnya warga Kuwait sebelum masuk bulan Ramadan, di mana mereka berkumpul untuk makan bersama dan merayakan hari terakhir bulan Syaban dan bersiap untuk berpuasa Ramadan.
Sementara tradisi Ghabgah adalah pesta makan malam antara waktu berbuka dan sahur, di mana orang-orang berbagi makanan, cerita-cerita, serta candaan antar keluarga dan teman.
Baca Juga: Tradisi Kajian Kitab Kuning Pesantren Salafi Banten saat Wabah Corona
Salah satu tradisi Ramadan yang terkenal adalah penembakan meriam yang menandakan waktu berbuka. Penembakan ini bertempat di Istana Naif. Tradisi ini cukup tua dan dilakukan juga oleh beberapa negara di Semenanjung lainnya.
Beberapa makanan khas dan yang telah diturunkan beberapa generasi biasanya dihidangkan saat Ramadan. Al-Harees merupakan makanan yang populer dan menjadi makanan utama di kalangan warga Kuwait.
Al-Harees terdiri dari gandum yang dihaluskan dan daging, dihidangkan bersama campuran mentega dan gula dengan kayu manis bubuk.
Makanan populer lainnya yang ada saat Ramadan adalah At-Tashreeb, semacam roti yang dipotong kecil-kecil yang dihidangkan dengan kuah bersama kentang, dadih, dan lemon kering dari Oman.
Makanan-makanan tersebut mudah dihidangkan, dicerna, dan terasa enak di lidah. Selain dua tersebut, ada satu makanan lain yang juga populer di bulan Ramadan, bernama Al-Jareesh yang juga terbuat dari gandum.
Baca Juga: Menikmati Kerlap-kerlip Lentera Fanoos, Tradisi Sambut Ramadan di Mesir
Ada manisan khusus yang disiapkan di Kuwait saat Ramadan, yang paling populer adalah Luqmat Al-Qaadi, pencuci mulut yang dibuat dari kapulaga, mentega, saffron, susu, dan adonan fermentasi.
Luqmat AL-Qaadi kemudian dipotong bulat kecil-kecil dan digoreng menggunakan minyak hingga berwarna kemerahan, setelah itu dicelupkan ke dalam sirup gula atau molasses.
Manisan di Kuwait saat Ramadan cukup berbeda karena rasa dan aroma yang memikat, karena banyak dari manisan tersebut yang dibuat dari rempah-rempah aromatik seperti saffron, kapulaga, dan kayu manis.