Suara.com - Gara-gara film Crazy Rich Asians, Singapura pun jadi dikenal sebagai tempat bermukim orang-orang kaya yang memiliki gaya hidup mewah. Kisah bule berikut ini adalah contohnya.
Belum lama ini, laman Strait Times memberitakan cerita seorang pria ekspatriat asal Inggris yang ikut menjalani lockdown di Singapura.
Pria yang tak disebutkan namanya ini dikabarkan tinggal di kondominium. Namun, karena lockdown, kolam renang publik yang ada di tempat tinggalnya pun ditutup.
Di sisi lain, pria Inggris ini benar-benar ingin pergi berenang. Pada akhirnya, dia pun nekat menyewa kolam renang mewah dengan biaya SGD 10.000 atau sekitar Rp108 juta per bulan.
Baca Juga: Ada yang di Dubai, 5 Artis Bollywood Punya Properti Mewah di Luar India
Menurut Lester Chen, agen perumahan yang menangani permintaan tersebut, sang pria awalnya malah hendak menyewa bungalow di Sentosa Cove dengan harga 30 juta SGD atau sekitar Rp 325 miliar.
Sekadar informasi, Sentosa Cove merupakan salah satu area perumahan mewah yang terletak di selatan pesisir Singapura.
"Aku bertanya padanya kenapa dia mau menyewa bungalow. Apakah ini karena pembatasan di rumahnya sekarang?" ujar Lester Chen.
"Pria itu menjawab jika dia hanya ingin berenang karena kolam renang di tempatnya tutup akibat lockdown."
Singapura sendiri kini sudah menerapkan lockdown sebagian selama empat minggu lamanya. Lockdown ini akan terus berlangsung hingga tanggal 1 Juni.
Baca Juga: 5 Potret Kamar Baru Betrand Peto di Rumah Mewah Ruben Onsu
Akibatnya, fasilitas publik seperti area olahraga, gym, dan kolam renang pun ditutup. Mereka yang nekat memasuki fasilitas publik terancam didenda atau hukuman penjara.
Karena kliennya hanya ingin menggunakan kolam renang untuk pribadi, Lester Chen pun akhirnya memberikan solusi lain.
Akhirnya, pria ekspat asal Inggris itu setuju untuk menyewa bagian kolam renang dan taman saja dengan dua kondisi.
"Pertama, ini hanyalah sewa jangka pendek untuk tiga bulan. Kemudian, jika ada orang lain yang ingin menyewa seluruh bungalow tersebut, perjanjian ini dapat dibatalkan," kata Lester Chen.
Perjanjian ini sudah sah sejak tanggal 26 April 2020 silam. Meski area rumah bungalow ditutup, pria ini dan keluarganya tetap bisa berenang. Tak hanya itu, jarak bungalow dari kondominiumnya hanya 10 menit.
"Aku sudah pernah menyewakan kantor, pabrik, apartemen, dan bungalow. Tapi aku tidak pernah hanya menyewakan fasilitas. Ini adalah yang pertama," pungkas Lester Chen.