Internal campaign lainnya yang bisa dilakukan adalah dengan mencari pendapatan lebih. Misalnya dengan membuat frozen food yang dijual oleh tim internal atau reseller. Kenapa frozen food? Karena saat ini lebih banyak orang di rumah dan mereka suka memasak. Sehingga makanan yang tinggal olah dan masak mudah lebih dicari.
2. Lakukan pivot produk
Pivot adalah sebuah aktivitas pengembangan bisnis dengan mengubah model bisnis itu sendiri, namun tetap berpijak pada visi bisnis itu sendiri.
"Karena yang namanya bisnis kita harus menjawab kebutuhan pasar. Misalnya kaya Warunk Upnormal ya, positioningnya aja udah tempat nongkrong, dan sekarang itu kan ngga boleh nongkrong. Jadi taktik yang kita ambil harus pivot produk," jelasnya lagi.
Baca Juga: Pamer Tengkleng Baphomet, Penampakan Kuliner Ini Bikin Merinding Netizen
Misalnya dengan membuat drive thru menggunakan booth, sehingga konsumen tidak perlu turun dan masuk ketika ingin membeli makanan
Bisa juga dengan menyiapkan paket-paket mudah, di mana orang yang naik mobil bisa langsung membeli. Kemudian, menjual produk yang siap untuk dimasak atau diolah di rumah.
"Jadi di masa pandemi, peluangnya tadi, jangan sampai kita stuck. Mau nggak mau harus ada perubahan atau misalnya penggantian packaging. Jadi dari sisi pivot produknya tetap sama, tapi konteksnya packagingnya itu yang kita ubah. Seperti kopi satu liter yang lagi ngetren karena orang nggak bisa ngopi di luar lagi," kata dia lagi.
3. Stay update
Selalu lakukan perbaikan setiap hari. Sering-seringlah berdiskusi dengan tim, apa permasalahan yang tengah dihadapi, mencari solusi bersama agar bisa melakukan penjualan yang lebih banyak lagi.
Baca Juga: Dijuluki Bumi Kartini, Ini 5 Kuliner Khas kota Jepara
Atau kamu juga bisa mengikuti berbagai sesi, seminar online, memperhatikan sosial media untuk membaca kebutuhan pasar dan lainnya.