Suara.com - Bahas Hasil Temuan Tentang Covid-19, Presiden WOCPM Bertemu Jusuf Kalla
Presiden World Council of Preventive Medicine (WOCPM), Prof. dr. Deby Vinski, MSc, PhD, baru saja melakukan pertemuan dengan Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) yang juga sekaligus penasehat WOCPM, Drs. H. M. Jusuf Kalla.
Lewat pertemuan tersebut, perempuan yang juga Guru Besar di Efhre International University Barcelona, Spanyol ini mengungkapkan bagaimana pemakaian obat-obatan dan terobosan ilmu kedokteran Regenerative, Preventive dan anti aging medicine seperti Stem Cell dan Plasma Convalescent, menjadi salah satu terapi obat yang diberikan pada pasien Covid-19.
Selain dengan terapi yang ada, Deby melaporkan adanya kemungkinan Terapi MSC Stem cell Umbilical Cord maupun Infus Plasma Convalescent untuk pasien Covid-19 untuk mengurangi tingkat keparahan infeksi.
Baca Juga: Era Firli Cs Pamer Tersangka saat Rilis, Laode: Ini Sering Terjadi di Polri
Di sisi lain, ia menyampaikan bahwa para ilmuwan dan pakar dunia anti aging tengah membuat beberapa protokol untuk meningkatkan imunitas agar virus corona jenis baru ini bisa ditangani dan tidak menyebabkan gejala berat bahkan kematian.
Pemakaian infus beberapa kombinasi dosis tinggi vitamin selama ini dipercaya dapat menjaga optimalnya kadar hormon seperti melatonin, HGH dan berbagai hormon lainnya.
Menurut hasil observasi beberapa negara yang merupakan sumbang saran WOCPM, Covid-19 tak hanya menyerang saluran pernapasan melainkan juga menyerang hemoglobin atau sel darah merah.
Pada akhirnya, virus tersebut dapat menyerang banyak organ secara sistemik karena sel darah merah tidak mampu mengangkut oksigen ke seluruh tubuh hingga membuat pasien mengalami hipoksia, gagal napas dan kematian.
Lewat serangkaian penemuan tersebut, Jusuf Kalla menyarankan agar pakar dunia khususnya di bidang anti aging untuk meneruskan penelitian ilmiah dan terus mengembangkan penelitian termasuk penemuan vaksin maupun pengobatan kuratif dari virus corona penyebab sakit Covid-19.
Baca Juga: 2 Pekan PSBB, Pasien Positif Corona di Jakarta Hampir Sentuh 4.000 Orang