Hasil Pangan Indonesia Berlipah di Tengah Pandemi, Bagaimana Distribusinya?

Selasa, 28 April 2020 | 20:45 WIB
Hasil Pangan Indonesia Berlipah di Tengah Pandemi, Bagaimana Distribusinya?
Presiden Joko Widodo memanen jagung saat panen raya jagung di Perhutanan Sosial, Ngimbang, Tuban, Jawa Timur, Jumat (9/3).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hasil Pangan Indonesia Berlipah di Tengah Pandemi, Bagaimana Distribusinya?

Bahan pangan menjadi salah satu hal utama yang harus terpenuhi saat karantina mandiri selama pandemi Covid-19. Berbelanja secara online menjadi alternatif bagi masyarakat, terutama dalam memenuhi kebutuhan makanan pokok sehari-hari. 

Wabah virus corona ini juga membuat daya beli masyarakat melalui online makin meningkat. Hal tersebut yang dirasakan e-commerse Lazada

"Masyarakat sebetulnya ingin dan mau belanja secara online. Pandemi justru mengakselesrasi kebutuhan masyarakat untuk belanja pangan," kata EVP Ckmmerciak Lazada Indonesia Bobby Gandasaputra dalam teleconference dengan media, Selasa (28/4/2020). 

Baca Juga: Dampak Corona: Krisis Ekonomi Terasa di Lebanon, Warga dan Aparat Bentrok

Bahan makanan seperti sayuran, buah, kentang, jahe hingga lengkuas menjadi komoditi yang paling banyak dipesan masyarakat selama wabah virus corona, kata Bobby.

Bekerjasama dengan Rumah Sayur Group, Lazada juga menyediakan paket seperti sayur asam. "Jadi memang bahan pangan yang biasanya dibeli di pasar tradisional biasanya sangat laku," ucapnya.

Penyediaan penjualan bahan pangan itu juga bekerjasama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) yang telah membina 53 desa di Jawa Barat sebagai penghasil bahan pangan dan peternakan.

Rektor Universitas IPB profesor Arif Satria (Suara.com/Lilis)
Rektor Universitas IPB profesor Arif Satria (Suara.com/Lilis)

Rektor IPB profesor Arif Satria mengatakan, kerjasama itu juga sebagai jalan keluar dari masalah distribusi dari petani. Menurut Arif, saat ini petani tengah mengalami kelebihan stok bahan pangan.

"Masalah pangan di hulu itu ada over suplay dan kalau itu terjadi terus-menerus bisa berdampak harga jatuh pada petani. Oleh karena itu kebuntuan distribusi ini harus dipecahkan. Salah satu upayanya dengan menggandeng marker place, Lazada salah satunya," kata Arif dalam kesempatan yang sama.

Baca Juga: Ario Bayu Jadi Tukang Cuci Piring untuk Beli Sepeda hingga Gitar

Manfaat kerjasama itu, kata Arif, bisa meningkatkan pendapatan petani juga memudahkan konsumen mendapatkan bahan pokok saat masa pandemi. Arif menjelaskan, melalui kerjasama tersebut petani bisa mendapatkan harga jual lebih tinggi daripada cara konvensional.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI