Suara.com - Berbagai negara memiliki cara dan tradisi tersendiri soal membangunkan orang sahur di bulan Ramadan. Tak terkecuali India.
Meski dikenal sebagai negara beragama mayoritas Hindu, umat muslim di India punya tradisi tersendiri untuk menyambut bulan Ramadan yang suci ini.
Dikenal sebagai seheriwala atau zohridaar, mereka adalah pahlawan di bulan Ramadan yang bertugas untuk membangunkan umat muslim untuk sahur di dini hari.
Sekitar pukul 2.30 dini hari, para seheriwala akan keluar dan berjalan-jalan sembari meneriakkan asma Allah dan Rasulullah, untuk membangunkan para umat muslim agar bergegas sahur.
Baca Juga: Cegah Corona, Umar Tolak Tawaran Ceramah Selama Ramadan
Mereka biasanya membawa tongkat untuk mengetuk-ketuk pintu dan dinding di rumah-rumah.
Bagi kebanyakan seheriwala, tradisi ini telah dilakukan secara turun temurun di keluarga mereka.
Meski sudah ada sejak berbad-abad lalu, kini para seheriwala harus berjuang menjaga tradisi agar tak punah di tengah maraknya teknologi, di mana kini orang lebih mengandalkan alarm di ponsel mereka untuk membangunkan sahur.
Tradisi ini masih dilakukan di beberapa area di Old Delhi, terutama di daerah yang memiliki populasi umat Muslim terbanyak.
Saat sahur, secara tradisional umat muslim India akan memakan makanan berat seperti kichdi (nasi dimasak bersama lentil), keema (daging giling), telur, dan paratha (roti tipis India terbuat dari gandum).
Baca Juga: Ramadan 2020: Aturan Makan dan Minum agar Asam Lambung Tak Naik saat Puasa
Layaknya berbuka puasa di belahan dunia manapun, buka puasa di India dirayakan dengan meriah dan beramai-ramai. Biasanya menjadi ajang untuk pertemuan keluarga dan teman-teman.
Biasanya makanan-makanan tradisional India dihidangkan, seperti biryani, kebab, haleem, shorba dan lain-lain. Banyak juga umat non-Muslim yang mengikuti acara buka puasa dan ikut makan berbuka.