Bermain Rebut Cincin, Tradisi Menyambut Ramadan di Irak

Senin, 27 April 2020 | 08:00 WIB
Bermain Rebut Cincin, Tradisi Menyambut Ramadan di Irak
Bermain Rebut Cincin, Tradisi Menyambut Ramadan di Irak. (Your Middle East)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bagi para pemuda di Irak, Ramadan berarti mheibes. Mheibes adalah sebutan bagi permainan tradisional yang dilakukan setiap bulan Ramadan di Irak.

Dikutip dari Your Middle East, permainan ini biasanya dimainkan setelah berbuka puasa. Di mana serombongan pemuda akan terlibat dalam permainan berebut cincin.

Dalam dua kelompok, pemain akan bergiliran untuk menyembunyikan cincin dalam genggaman mereka. Tiap kelompok memiliki 21 orang pemain, yang berarti ada 42 tangan yang harus ditebak.

Biasanya, atmosfir permainan ini sangat tegang, sembari para pemain diam-diam bergantian menyembunyikan cincin di genggaman teman satu kelompok mereka dan mencoba untuk tidak kelihatan.

Baca Juga: Melihat Tradisi Ramadan di Masjid Sunan Giri Gresik

Kelompok lawan hanya memiliki dua kesempatan untuk menebak pemegang cincin, dan hanya boleh menggunakan bahasa tubuh dan ekspresi wajah.

Saat mereka menemukan cincinnya, kelompok mereka akan bersorak dan berkata, 'Bawa cincinnya, bawa sini'. Lalu mereka akan merayakannya dengan cara spesial dan menyanyikan lagu-lagu lama Mosulawi.

Ketika salah satu kelompok berhasil menebak dan mendapatkan satu poin, musik disetel keras-keras dan jajanan khas bernama baklava akan dibagikan.

“Mheibes” memiliki arti cincin, dan permainan ini sangat digemari oleh warga Irak, seperti dikutip dari AP Archive.

Mheibes sudah ada sejak berdekade lalu, namun pada tahun 2014 lalu saat ISIS mengambil alih kota Mosul di Irak, tradisi Ramadan seluruhnya dibatalkan.

Baca Juga: 4 Tradisi Menyambut Ramadan di Indonesia yang Hampir Punah

Dengan jatuhnya pemerintahan ISIS di Irak, tradisi ini kembali hidup, menarik para warga berkumpul kembali di taman atau lapangan saat malam hari.

Bahkan saking populernya permainan ini, ada perlombaan tingkat kota yang biasanya diadakan di Mosul Timur. Tak hanya di Mosul, kota-kota lain seperti Baghdad juga memiliki perlombaannya sendiri.

Hingga kini, mheibes masih tetap dimainkan selepas dijajah ISIS, dan Mheibes lebih dianggap sebagai simbol hidup yang aman bagi kebanyakan masyarakat Irak.

Selain permainan, ada lagi yang unik di Irak saat Ramadan, yaitu umat muslim Irak akan menyambut datangnya Ramadan dengan berbelanja di Pasar Shorja (pasar tertua di Irak).

Pasar ini hanya ramai ketika puasa. Waktu buka pasar dari sore hari sampai menjelang malam.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI