"Pada musim kemarau setelah panen padi sawah atau panen tebu. Sementara itu, penanaman tidak dilakukan pada musim hujan, karena tanaman ini tidak tahan terhadap hujan lebat. Sehingga saat musim hujan, jarang diperoleh buah timun suri di pasaran dalam jumlah yang besar," jelasnya.
Diketahui timun suri kaya akan vitamin C, kalium, kalsium, dan fosfor. Selain itu, kandungan air dalam timun suri mencapai lebih dari 90 persen.
Dengan mengonsumsi 100 gram timun suri, maka kebutuhan vitamin C dan kalium dalam sehari terpenuhi sebanyak sepertiga bagian. Sedangkan untuk sumber kalsium dan fosfor dalam 100 gram timun suri ternyata sudah mampu memenuhi setengah kebutuhan harian.
Jadi, sudah nggak penasaran lagi, kan, kenapa buah timun suri mendadak populer saat Ramadan?