Benarkah Libido Menurun Selama Pandemi Corona Covid-19? Pakar Ungkap Fakta

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Sabtu, 25 April 2020 | 15:00 WIB
Benarkah Libido Menurun Selama Pandemi Corona Covid-19? Pakar Ungkap Fakta
Ilustrasi hubungan seks di tempat gelap. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Benarkah Libido Menurun Selama Pandemi Corona Covid-19? Pakar Ungkap Fakta.

Pandemi virus corona atau Covid-19 membuat sejumlah negara termasuk Indonesia melakukan pembatasan wilayah. Hal ini berdampak ke berbagai sektor, bahkan hingga ke gairah seksual seorang.

Seperti dilansir dari Metro Uk, ahli seks dan hubungan di Lovehoney, Annabelle Knight, mengatakan bahwa stres yang terjadi selama pandemi Corona Covid-19 bisa membuat orang tidak tenang. Efek kecemasan yang paling nyata pada kehidupan seks adalah penurunan libido, atau keinginan untuk berhubungan seks.

"Kadar kortisol yang lebih tinggi dikaitkan dengan kecemasan dan emosi stres, dan kortisol yang tinggi dapat menekan hormon seks yang memengaruhi hasrat," ujar Annabelle.

Baca Juga: Doa Niat Puasa Ramadan Satu Bulan dan Satu Hari, Apa Bedanya?

Ilustrasi pasangan saat bercinta. [shutterstock]
Ilustrasi pasangan saat bercinta. [shutterstock]

Berhubungan badan ketika merasa cemas juga pada dasarnya seperti meminta pikiran untuk melakukan banyak tugas, yang sulit dilakukan. Seorang akan dihadapkan pada dua minat yang bersaing untuk sistem neurologis yang sama, yakni kecemasan dan aktivitas seksual.

"Tidak mengherankan seorangmungkin berjuang untuk mendapatkan suasana hati," kata dia.

Sementara itu, anggota Counselling Directory Monika Dedus mengatakan bahwa belakangan ia kedatangan lebih banyak pasangan mencari saran terapi bersama daripada secara individual.

"Bergantung pada tahap dan lamanya hubungan, pasangan yang mengalami lockdown bersama, telah melaporkan mengalami masalah keintiman yang meningkat dengan tinggal di ruang yang sama 24/7 bersama dengan tekanan pribadi dan profesional, serta masalah kesehatan mental mereka," kata Monika.

Ia melanjutkan, bagi sejumlah pasangan, beberapa minggu pertama dari kebersamaan terasa agak seperti liburan dengan peningkatan gairah dan hasrat seksual.

Baca Juga: Ini Dia Rekomendasi Takjil dari Ahli Gizi untuk Buka Puasa

Namun, untuk beberapa ini segera berubah menjadi hari yang membosankan. Hal ini membuat keintiman dan seks mungkin telah menurun secara signifikan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI