Terlebih lagi adanya tradisi bagi anak-anak turun ke jalanan dan gang membawa lentera Fanoos dan menyanyikan lagu sembari meminta hadiah dan permen dari rumah ke rumah.
Beberapa pengusaha lentera masih berada di Mesir hingga hari ini, membuat lentera menggunakan tembaga dan kaca yang diwarna.
Akan tetapi karena harganya yang mahal dan suplai yang terbatas, kebanyakan orang akan membeli lentera plastik yang diimpor dari China.
Selain Fanoos, di malam hari seorang mesaharaty, yang bertugas membangunkan orang-orang untuk sahur, juga akan mengumpulkan anak-anak bersamanya sambil menyanyikan lagu di sekitar perumahan, membawa lentera tersebut.
Baca Juga: Update Corona RI 14 April: ODP 139.137 Kasus, PDP Tembus 10.482 Orang
Seiring waktu, ada banyak tradisi lainnya yang mengiringi lentera Fanoos di bulan Ramadan.