Terungkap, Ini Kiprah Ratu Elizabeth II Saat Perang Dunia Kedua

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Kamis, 23 April 2020 | 20:00 WIB
Terungkap, Ini Kiprah Ratu Elizabeth II Saat Perang Dunia Kedua
Ratu Elizabeth (Instagram/@kensingtonroyal)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Terungkap, Ini Kiprah Ratu Elizabeth II Saat Perang Dunia Kedua

Ratu Elizabeth II baru saja merayakan ulang tahunnya yang ke-94 pada 21 April. Ia merupakan pemimpin yang paling lama memerintah dalam sejarah Inggris

Namun, sebelum menjadi Ratu,  ia mengambil peran lain, dengan bergabung pada Women’s Auxiliary Territorial Service selama Perang Dunia Kedua. Lantas apa sebenarnya yang dilakukannya saat Perang Dunia Kedua?

Seperti dilansir dari The Independent, ketika Perang Dunia Kedua dimulai pada 1939, Putri Elizabeth berusia 13 tahun sementara adik perempuannya, Putri Margaret, berusia sembilan tahun. Kala itu sempat disarankan bahwa para putri muda harus dievakuasi ke luar negeri, yakni ke Amerika Utara atau Kanada.

Baca Juga: Tak Banyak Yang Tahu, Ratu Elizabeth II Rayakan Ulang Tahun 2 Kali

Ratu Elizabeth II
Ratu Elizabeth II

Namun, Ibu Suri (yang merupakan Ratu pada saat itu) bersikukuh dan menolak untuk pergi. Ia menyatakan anak-anak tidak akan pergi tanpanya. Selain itu, ia menambahkan bahwa tidak akan meninggalkan Raja.

Akhirnya, para putri tetap di Inggris, dan terus berpindah di antara Kastil Balmoral di Skotlandia, Sandringham House dan Kastil Windsor, sebelum menetap selama beberapa tahun.

Pada 1940, Putri Elizabeth melakukan siaran radio pertamanya, menangani para pengungsi anak.

“Kami berusaha melakukan semua yang kami bisa untuk membantu para pelaut, prajurit, dan penerbang kami yang gagah, dan kami juga berusaha untuk menanggung bagian kami sendiri dari bahaya dan kesedihan perang,” katanya dalam BBC Children’s Hour.

Ketika Putri Elizabeth mendekati ulang tahunnya yang ke-18, ia merasa perlu untuk terlibat dalam Perang yang tengah terjadi. Pada 1945, majalah Life menerbitkan sebuah artikel yang menyatakan bahwa setelah "pertimbangan panjang", Raja George VI telah memutuskan bahwa ia boleh bergabung dengan women’s auxiliaries mana pun, atau bekerja di pabrik ”.

Baca Juga: William Takut Pangeran Charles & Ratu Elizabeth Terinfeksi Corona Covid-19

Tapi, tak lama kemudian, dinyatakan bahwa dugaan ahli waris telah diberikan komisi sebagai bawahan kehormatan kedua di Auxiliary Territorial Service (ATS) pada 24 Februari 1945. Pengumuman ini dibuat sebagai pelengkap dari London Gazette pada 9 Maret 1945.

Selanjutnya di halaman berikutnya: Bergabung dengan Auxiliary Territorial Service ...

Bergabung dengan Auxiliary Territorial Service

Begitu dia bergabung dengan Auxiliary Territorial Service, Putri Elizabeth dilatih sebagai sopir. Setelah lulus tes mengemudi militer, ia menjadi pengemudi Unit Subaltern Windsor Kedua.

Dia kemudian dipromosikan ke pangkat komandan junior kehormatan, yang pada saat itu akan menjadi setara dengan perempuan menjadi kapten.

Suatu hari, dia menerima kunjungan dari ibunya, Ratu Elizabeth, yang menyaksikan ketika putrinya menjelaskan apa perannya.

Dalam terbitan majalah Life yang diterbitkan tahun 1945, dijelaskan bahwa meski sang putri mulai bertugas di angkatan bersenjata, dia tidak tidur di kamp tetapi menetap setiap malam ke Kastil Windsor.

Ratu Elizabeth II. (Shutterstock)
Ratu Elizabeth II. (Shutterstock)

Remaja itu dilaporkan terkejut dengan jumlah pekerjaan yang harus disiapkan untuk pertunangan kerajaan ketika dia dikunjungi oleh orang tuanya, Raja dan Ratu.

“Saya tidak pernah tahu ada begitu banyak persiapan sebelumnya. Saya akan tahu lain waktu," katanya saat membantu membersihkan kamp.

Sang Ratu kemudian menjadi anggota wanita pertama dari keluarga kerajaan yang bertugas di angkatan bersenjata dan merupakan satu-satunya kepala negara yang masih hidup dalam Perang Dunia Kedua.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI