Bergabung dengan Auxiliary Territorial Service
Begitu dia bergabung dengan Auxiliary Territorial Service, Putri Elizabeth dilatih sebagai sopir. Setelah lulus tes mengemudi militer, ia menjadi pengemudi Unit Subaltern Windsor Kedua.
Dia kemudian dipromosikan ke pangkat komandan junior kehormatan, yang pada saat itu akan menjadi setara dengan perempuan menjadi kapten.
Suatu hari, dia menerima kunjungan dari ibunya, Ratu Elizabeth, yang menyaksikan ketika putrinya menjelaskan apa perannya.
Baca Juga: Tak Banyak Yang Tahu, Ratu Elizabeth II Rayakan Ulang Tahun 2 Kali
Dalam terbitan majalah Life yang diterbitkan tahun 1945, dijelaskan bahwa meski sang putri mulai bertugas di angkatan bersenjata, dia tidak tidur di kamp tetapi menetap setiap malam ke Kastil Windsor.
Remaja itu dilaporkan terkejut dengan jumlah pekerjaan yang harus disiapkan untuk pertunangan kerajaan ketika dia dikunjungi oleh orang tuanya, Raja dan Ratu.
“Saya tidak pernah tahu ada begitu banyak persiapan sebelumnya. Saya akan tahu lain waktu," katanya saat membantu membersihkan kamp.
Sang Ratu kemudian menjadi anggota wanita pertama dari keluarga kerajaan yang bertugas di angkatan bersenjata dan merupakan satu-satunya kepala negara yang masih hidup dalam Perang Dunia Kedua.
Baca Juga: William Takut Pangeran Charles & Ratu Elizabeth Terinfeksi Corona Covid-19