Waduh! Pandemi Corona Covid-19, Uang Belanja Kelas Menengah Naik 50 Persen

Kamis, 23 April 2020 | 08:50 WIB
Waduh! Pandemi Corona Covid-19, Uang Belanja Kelas Menengah Naik 50 Persen
Ilustrasi belanja bahan makanan. (Pexels)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Waduh! Pandemi Corona Covid-19, Uang Belanja Kelas Menengah Naik 50 Persen.

Di tengah kabar bahwa banyak masyarakat yang mengalami krisis keuangan akibat pandemi virus corona atau Covid-19, ternyata terjadi peningkatan pengeluaran biaya hidup bagi kelompok kelas menegah ke atas.

Kenaikan biaya hidup itu mencapai 50 persen selama masa wabah virus corona. Konsultan finansial Prita Ghozie mengatakan, gaya hidup itu meningkat pada empat aspek.

"Pertama makin banyak grocery shopping. Kaya belanja bulanan, tiba-tiba nyetok," kata Prita dalam siaran langsung di Instagram bersama Ayahbunda, Rabu (22/4/2020).

Baca Juga: Usir Bosan Saat di Rumah Aja, Ini 5 Tantangan Viral Selama Corona

ilustrasi belanja. (Shutterstock)

Aspek kedua, lanjut Prita, kebutuhan paket internet streaming untuk hiburan selama karantina mandiri di rumah. Berdasarkan research finansial untuk Indonesia terkait Covid-19, akses streaming itu paling banyak digunakan untuk menonton film dan game.

"Jadi ibu-ibunya nonton film, drakor, ayahnya main game," lanjut Prita.

Aspek ketiga, gaya hidup meningkat lantaran masyarakat Indonesia banyak membeli alat pembersih rumah, seperti desinfektan. Aspek terakhir, banyak dibelanjakan untuk membeli cemilan.

Menurut Prita, kebiasaan gaya hidup masyarakat Indonesia berbeda dengan di negara-negara luar. Belanja bulanan dengan stok banyak tidak terjadi di China juga Jepang. Masyarakat di kedua negara itu nyaris tak mengalami peningkatan gaya hidup pada keempat aspek tersebut.

Sementara peningkatan paket internet streaming sama terjadi di Korea Selatan.

Baca Juga: Kekeyi Review Jus Buah Naga, McDonalds Disebut Gak Bisa Diajak Bercanda

"Tapi ada yang menarik bahwa orang Indonesia mengurangi pembelian makeup, juga baju berkurang banyak," kata Prita.

Diakui Prita, kemudahan berbelanja melalui telepon genggam membuat godaan untuk membeli sesuatu semakin besar. Tetapi ada cara yang sebenarnya bisa dilakukan agar tak tergiur untuk terus berbelanja, baik melalui e-commerce atau pun berbelanja langsung.

"Kenapa ingin belanja mulu? karena kita kurang aktivitas. Banyak aktivitas bikin kita lupa untuk belanja-belanja gak penting," ungkap Prita.

"Awalnya kita belanja pasti untuk membuat rumah kita nyaman, itu wajar. Jadi awal bulan orang pada beli gadget baru, pada beli wifi. Karena mereka ingin rumahnya menyenangkan. Tapi setelah itu kan enggak dipakai lagi. Cari aja aktivitas yang free di live Instagram itu banyak banget," tuturnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI