Jubir Covid-19: Percuma Mudik, Sampai Kampung Karantina 14 Hari

Rabu, 22 April 2020 | 19:42 WIB
Jubir Covid-19: Percuma Mudik, Sampai Kampung Karantina 14 Hari
Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19, Achmad Yurianto. (Capture Youtube BNPB Indonesia)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Jubir Covid-19: Percuma Mudik, Sampai Kampung Karantina 14 Hari

Juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19, Achmad Yurianto tidak henti-hentinya memberikan imbauan untuk masyarakat Indonesia agar tidak mudik ke kampung halaman.

Menurutnya, melakukan mudik akan percuma karena sampai di kampung tidak bisa bersilahturahmi seperti biasanya dan harus menjalani masa karantina selama dua pekan atau 14 hati.

"Jika kita memaksakan balik ke kampung halaman, maka kita akan dikarantina selama 14 hari. Sehingga makna pulang kampung, makna mudik tidak akan pernah kita dapatkan kecuali hanya menjalankan karantina 14 Hari di kampung halaman sendiri," ujar Yurianto di Graha BNPB, Jakarta Timur, Rabu (22/4/2020).

Baca Juga: Ini 7 Kriteria Calon Istri Teddy Suami Lina Jubaedah

Ia mengatakan proses karantina saat tiba di kampung halaman dilakukan karena pemudik datang dari daerah paling terdampak virus corona Covid-19.

Apalagi ketika seseorang tidak sadar sudah ada virus di dalam tubuh namun tidak bergejala karena sistem kekebalan tubuh yang kuat, ia sangat mungkin menularkan virus ke orang lain.

"Mungkin kita sendiri yang membawa virus itu tanpa gejala atau dengan gejala yang ringan, karena kita berasal dari daerah yang terjangkit Covid-19 dan ini akan berpotensi untuk menulari keluarga kita yang ada di kampung," terangnya.

Ditambah tidak ada yang bisa menjamin seseorang terlindung dari virus saat proses perjalanan pulang kampung. Apalagi mereka yang menggunakan kendaraan umum penuh sesak hingga harus berdesak-desakkan.

"Perjalanan kita tidak aman, akan sangat mungkin kita bertemu dan terpaksa kontak dekat dengan orang tanpa gejala, atau orang dengan gejala ringan saat di kendaraan, saat di terminal, di stasiun di rest area atau di toilet umum sepanjang perjalanan," ungkapnya.

Baca Juga: Jadi Temen Karaoke Teddy Suami Lina, 5 Potret Penyanyi KDI Yuli Asiska

Sementara itu hingga kini Indonesia sudah memiliki 38 laboratorium berkapasitas Biosafety Level (BSL) II yang aktif dan tersebar di seluruh Indonesia untuk memeriksa spesimen dengan metode PCR.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI