Suara.com - Yuk, Mengenal Lebih Mendalam Tentang Mimpi dalam Islam.
Banyak orang percaya bahwa mimpi memiliki arti yang berkaitan dengan kehidupan nyata. Berbagai orang punya cara tersendiri dalam menginterpretasikan mimpi.
Salah satunya dengan interpretasi Islam. Seperti dilansir dari laman My Islamic Dream, mimpi dikelompokkan menjadi tiga bagian menurut Sunnah, yakni Ru'yaa atau mimpi baik, Hulum atau mimpi buruk, dan Mimpi dari diri sendiri.
Abu Hurairah meriwayatkan Nabi Muhammad SAW berkata, "Ada tiga jenis mimpi: mimpi yang benar yang merupakan kabar gembira dari Allah, mimpi yang menyebabkan kesedihan adalah dari Setan, dan mimpi dari pikiran. (Sahih Muslim ).
Baca Juga: Hari Bumi, Ini 5 Sisi Positif Wabah Virus Corona Bagi Lingkungan
Setiap orang yang mengalami mimpi baik, menurut interpretasi Islam itu merupakan mimpi dari Allah. Nabi Muhammad SAW bersabda, "Mimpi sejati berasal dari Allah, dan mimpi buruk berasal dari Setan." (Sahih Al-Bukhari).
Mereka yang biasa mengalami mimpi baik biasanya merupakan orang-orang yang jujur dan beriman. Hal ini sesuai dengan sabda Nabi Muhammad SAW berkata, "Anda yang memiliki impian paling sejati adalah mereka yang paling jujur dalam berbicara" (Sahih Muslim).
Selain itu, Nabi Muhammad SAW juga pernah berkata, "Jika ada di antara kamu yang memiliki mimpi yang dia sukai maka itu dari Allah. Dia harus berterima kasih kepada Allah untuk itu dan menceritakannya kepada orang lain." (Sahih Al-Bukhari) Perbuatan baik terdiri dari orang yang melakukan tindakan Halaal (sah).
Sementara itu, seperti yang dinyatakan di atas, mimpi buruk berasal dari Setan. Nabi Muhammad SAW memberi tahu apa yang harus dilakukan setelah melihat mimpi buruk.
"Jadi ketika salah satu dari Anda melihat mimpi yang tidak disukainya, ia harus meludah ke sisi kirinya tiga kali, berlindung kepada Allah dari Setan tiga kali, dan mengubah sisi tempat ia berbaring (Sahih Muslim) dan dalam narasi lain di Muslim, Nabi Muhammad SAW memberi tahu kami jika kami meludah tiga kali dan mencari perlindungan dari Allah maka itu (mimpi) tidak akan membahayakan mereka. " (Sahih Muslim).
Baca Juga: Waspada, Orang dengan Endometriosis Berisiko Terinfeksi Corona Covid-19
Nabi Muhammad (saw) juga memberi tahu bahwa jika mengalami mimpi buruk sebaiknya segera beranjak dan berdoa." (Sahih Muslim). Meski demikian, Nabi Muhammad SAW juga berkata bahwa jika mengalami mimpi buruk sebaiknya tidak perlu diungkapkan kepada orang lain.
"Jika dia memiliki mimpi yang tidak disukainya, maka itu dari Setan. Dia harus mencari perlindungan kepada Allah dari kejahatannya, dan dia tidak harus menyebutkannya kepada siapa saja, maka itu tidak akan membahayakannya. "(Sahih Al-Bukhari).
Jika seseorang memberi tahu orang tentang mimpi buruk maka mungkin ada peluang bahwa beberapa kerusakan akan keluar darinya. Sementara yang terakhir, mimpi dari diri sendiri datang dari pikiran seseorang dan bukan dari Allah atau Setan.