Suara.com - Hari Bumi, Ketahui 7 Fakta Menarik Tentang Planet yang Kita Tempati!
Sejak 1970 Hari Bumi yang jatuh pada 22 April telah diperingati oleh seluruh dunia. Hari Bumi kerap digunakan untuk menyoroti berbagai masalah lingkungan seperti perubahan iklim yang dihadapi planet kita karena kemajuan industri dan teknologi.
Tapi, sudahkah kita benar-benar mengenal planet yang memberikan kita kehidupan ini? Berikut fakta menarik tentang bumi yang bisa kamu ketahui di Hari Bumi ini, seperti yang dilansir Popular Mechanic.
1. Inti bumi sama panasnya dengan permukaan matahari
"Dalam ketidakpastian, suhu di pusat Bumi sama dengan suhu di permukaan matahari (5.800 K)," kata ahli geokimia Caltech Paul Asimow kepada Popular Mechanics. Sekitar 10.000 derajat Fahrenheit, panas sekali.
Baca Juga: Kemenpora Mengajak Kaum Muda Produktif di Saat PSBB
2. Planet ini 10 ribu kali lebih tua dari manusia
"Planet Bumi diperkirakan berumur 4,5 miliar tahun," ungkap Jeremiah P. Ostricker, seorang Sarjana Peneliti Senior di Universitas Princeton mengatakan pada Popular Mechanics. Sementara, lanjut dia, Homo Sapiens atau manusia telah ada paling lama pada 450 ribu tahun atau berarti 1/10 ribu usia planet ini.
3. Kita tidak tahu siapa yang menamakan planet ini bumi
Tidak seperti planet lain, tidak ada data historis nyata yang dapat ditemukan pada orang (atau kelompok) yang menamai planet kita "Earth" atau bumi. Istilah bumi berasal dari bahasa Inggris Kuno dan bahasa Jerman Tinggi dan merupakan satu-satunya planet yang tidak dinamai dewa Yunani atau Romawi.
4. Gempa bumi berkekuatan 12 skala richter akan membelah bumi menjadi dua bagian
"Kami belum pernah melihat yang lebih besar dari 9,5 skala richter dengan patahan lebih panjang dari negara bagian California," kata seismolog Dr. Lucy Jones dari Caltech.
Secara teori, lanjut dia, tidak mungkin bumi memiliki gempa berkekuatan 13 skala richter karena akan membutuhkan patahan yang lebih besar dari bumi itu sendiri.
5. Kita dapat melihat bumi menyusut dari ruang angkasa
Pemompaan air tanah dapat menyebabkan penurunan permukaan tanah yang signifikan. Sehingga bisa 'dilihat' dari luar angkasa. Para peneliti menggunakan satelit dan stasiun GPS untuk melacak seberapa jauh bumi telah menyusut.
Baca Juga: Arie Kriting Ungkap Awal Mula Bisa Jatuh Cinta ke Indah Permatasari
6. Lubang ozon pertama masih dalam proses penyembuhan
Para ilmuwan menemukan lubang pertama di lapisan ozon, yang terletak tepat di atas Antartika pada tahun 1985. Protokol Montreal tahun 1987 adalah rencana pertama yang disetujui oleh setiap negara di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang berfokus pada pembatasan chlorofluorocarbon (CFC yang mengeluarkan ozon yang menghancurkan klorin).