Pendekar Tongkat Emas
Cempaka (Christine Hakim) dikenal sebagai pendekar sakti yang menguasai jurus Tongkat Emas Melingkar Bumi yang belum pernah terkalahkan oleh jurus pendekar manapun. Sayangnya, Cempaka semakin menua dan kondisi kesehatannya semakin memburuk. Ini membuatnya harus segera mewariskan jurus Tongkat Emas kepada salah satu dari empat muridnya, yaitu Biru (Reza Rahadian), Gerhana (Tara Basro), Dara (Eva Celia), dan Angin (Aria Kusumah).
Sayangnya, belum sempat ia mewariskan ilmu tersebut, Tongkat Emas terlanjur jatuh ke tangan yang salah sehingga menimbulkan kekacauan di dunia persilatan.
Cempaka memilih Dara yang lebih muda, membuat Biru dan Gerhana terkejut. Meskipun Dara mencoba menolak, Cempaka bersikeras dan mengatakan bahwa ia akan membawa Dara pergi selama beberapa hari untuk mewariskan Tongkat Emas beserta jurus Melingkar Bumi.
Baca Juga: Inspirasi Kartini Masa Kini: Pandemi, Jana Sandra Berjuang untuk Dhuafa
Angin diminta untuk ikut serta agar dapat merawat kondisi Cempaka. Sementara Biru dan Gerhana diperintahkan untuk tinggal menjaga gubuk mereka. Cempaka menyampaikan pada Dara bahwa jika terjadi sesuatu padanya sebelum sempat mewariskan jurus Melingkar Bumi, hanya ada satu orang yang mengetahui jurus tersebut: Pendekar Naga Putih, mantan pasangannya.
Sokola Rimba
Setelah hampir tiga tahun bekerja di sebuah lembaga konservasi di wilayah Jambi, Butet Manurung (Prisia Nasution) telah menemukan hidup yang diinginkannya, mengajarkan baca tulis dan menghitung kepada anak-anak masyarakat suku anak dalam, yang dikenal sebagai Orang Rimba, yang tinggal di hulu sungai Makekal di hutan bukit Duabelas.
Hingga suatu hari Butet terserang demam malaria di tengah hutan, seorang anak tak dikenal datang menyelamatkannya. Nyungsang Bungo (Nyungsang Bungo) nama anak itu, berasal dari Hilir sungai Makekal, yang jaraknya sekitar 7 jam perjalanan untuk bisa mencapai hulu sungai, tempat Butet mengajar. Diam-diam Bungo telah lama memperhatikan Ibu guru Butet mengajar membaca. Ia membawa segulung kertas perjanjian yang telah di-'cap jempol' oleh kepala adatnya, sebuah surat persetujuan orang desa mengeksploitasi tanah adat mereka. Bungo ingin belajar membaca dengan Butet agar dapat membaca surat perjanjian itu.
Pertemuan dengan Bungo menyadarkan Butet untuk memperluas wilayah kerjanya ke arah hilir sungai Makekal. Namun keinginannya itu tidak mendapatkan restu baik dari tempatnya bekerja, maupun dari kelompok rombong Bungo yang masih percaya bahwa belajar baca tulis bias membawa malapetaka bagi mereka.
Baca Juga: Semangat Kartini, Dian Sastrowardoyo Ekspresikan Kebebasan Lewat Rambut
Eliana Eliana
Eliana (Rachel Maryam) adalah seorang wanita muda yang hubungannya tidak akur dengan ibunya, juga bernama Eliana (Jajang C. Noer), sejak Eliana menyakiti sekaligus mempermalukan perasaan ibunya saat Eliana kabur ke Jakarta pada hari pernikahannya lima tahun silam. Ketika dia pulang ke rumah setelah kehilangan pekerjaannya, tiba-tiba dia menemukan ibunya sudah ada di rumah kontrakannya. Pada saat yang bersamaan mereka menyadari bahwa teman sekontrakan Eliana, Henny (Henidar Amroe), telah menghilang, dan dalam pencarian mereka berdua, mereka berusaha memecahkan kebekuan yang telah terjadi lima tahun silam.
Untuk membuktikan kemandiriannya, Eliana berkeliling dalam sebuah taksi carteran untuk mencari kawan serumahnya, Heni, untuk mencari kejelasan permasalahan yang dihadapi sahabatnya yang juga orang yang menolongnya waktu pertama kali datang ke Jakarta. Bunda pun terseret ikut serta. Perjalanan satu malam ini mengungkapkan hubungan ibu-anak itu, dan akhirnya mereka saling memahami posisi masing-masing.